get app
inews
Aa Text
Read Next : Luka Parah di Kepala Gegara Tak Pakai Helm, Kakek di Malang Tewas Ditabrak Pikap

Geger! Diduga Cekoki Anak dengan Minuman Beracun Lalu Ditenggak Sendiri, Keduanya Tewas di Kamar

Selasa, 16 Agustus 2022 | 14:34 WIB
header img
Ibu dan anak di Tulungagung tewas mengenaskan, diduga menenggak racun tikus (Foto: Ilustrasi)

TULUNGAGUNG, iNewsMalang.id - Tulungagung gempar, seorang ibu dan anak di Desa Tanjungsari, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, tewas mengenaskan. Kedua korban ditemukan tergeletak di kamar rumahnya.

Aparat Polres Tulungagung menduga kematian perempuan berinisial YM (43) dan putranya yang masih berusia lima tahun itu akibat bunuh diri menenggak racun tikus. Sebab di lokasi kejadian, polisi menemukan dua bungkus racun tikus yang sudah kosong, gelas dan sendok.

"Dari penyelidikan sementara diduga bunuh diri meminum racun tikus,” ujar Kasi Humas Polres Tulungagung Iptu Mohammad Ansori kepada wartawan Senin (15/8/2022). 

Peristiwa itu pertama kali diungkap oleh Sariyah pada Senin pagi (15/8) pukul 07.30 Wib, yakni salah seorang tetangga dan sekaligus kerabat. Saksi merasa penasaran melihat pintu rumah korban masih tertutup dengan lampu yang menyala. 

Saksi mengira korban ketiduran, karenanya ia berniat membangunkan. Sebab korban biasanya rutin mengantar anaknya pergi ke sekolah. Saat menyentuh pintu rumah, ternyata pintu dalam keadaan tidak terkunci.

Begitu masuk rumah, kepada petugas saksi mengaku melihat korban dan anaknya sudah dalam keadaan tidak bernyawa. “Korban meninggal dalam posisi telentang. Sedangkan anaknya dalam posisi miring ke kanan,” kata Ansori.

Diduga, korban lebih dulu mencekoki anaknya dengan minuman yang sudah tercampur racun tikus. Setelah itu giliran dirinya hingga meregang nyawa. Menurut Ansori, dalam penyelidikan, petugas tidak menemukan jejak bekas kekerasan pada jasad kedua korban. 

Motif kenekatan korban mengakhiri hidup yang membawa serta anaknya diduga karena depresi. “Diduga motifnya depresi. Dalam penyelidikan tidak ditemukan tanda bekas kekerasan,” kata Ansori. 

Dalam kasus ini pihak keluarga menolak jenazah korban diautopsi. Pihak keluarga memilih langsung memakamkan jenazah keduanya. Sementara dari data yang dihimpun, sejak berhenti menjadi buruh migran (TKW) beberapa tahun lalu, korban tidak memiliki pekerjaan tetap. 

Sehari-hari korban tinggal bersama putra bungsunya. Sedangkan dua anaknya yang lain ikut mantan suaminya yang bertempat tinggal di Blitar. iNews Malang

 

Editor : Arif Handono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut