get app
inews
Aa Read Next : Akhir Hayat Petinju Arek Malang, Jasad The Lion Tito Dimakamkan di Pakis

115 Kepala Keluarga Terkena Banjir di Kabupaten Malang,

Selasa, 15 Maret 2022 | 15:14 WIB
header img
Warga menunjukkan banjir yang menggenangi rumahnya, Senin (14/3/2022) malam

MALANG, iNewsMalang.id - Bersamaan dengan banjir di wilayah Kota Malang, air setinggi dua meter juga membanjiri wilayah Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sebanyak  110 rumah warga di empat desa terendam banjir yang terjadi sejak Senin 14 Maret 2022 sekira pukul 17.15 WIB.

Berdasarkan laporan BPBD Malang, ratusan rumah ada di Desa Mangliawan, Desa Saptorenggo, Desa Ampeldento dan Desa Asrikaton. Pantauan terkini, pada Senin malam, banjir terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, hasil kaji cepat sementara, banjir menyebabkan 115 KK atau 348 jiwa terdampak. Tidak ada laporan warga yang terluka dan mengungsi akibat peristiwa ini.

"Sedangkan dampak kerugian material, BPBD setempat mencatat 1 unit fasilitas rumah ibadah rusak dan 10 unit tempat usaha ikut terdampak," katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (15/3/2022).

Merespons kejadian ini, BPBD Kabupaten Malang telah berkoordinasi dengan aparat desa dan kecamatan setempat untuk melakukan pendataan. Pihaknya bersama personel TNI dan Polri tetap bersiaga untuk mengantispasi kemungkinan banjir susulan.

Prakiraan cuaca di beberapa wilayah kabupaten/kota Provinsi Jawa Timur masih terpantau berpotensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada esok hari (16/3) hingga lusa (17/3). Oleh karena itu, pemerintah daerah dan warga diharapkan tetap waspada dan siaga dalam mengantisipasi potensi terjadi nya banjir dan angin kencang susulan.

Sebagai bentuk kesiapsiagaan dari adanya prakiraan cuaca BMKG, BPBD Jawa Timur telah meneruskan informasi peringatan dini potensi hujan lebat kepada lintas instansi terkait dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor serta angin kencang.

Kemudian, selalu pantau peningkatan debit sungai dan saluran air lain jika terjadi hujan intensitas tinggi dengan durasi lebih dari satu jam. Di samping itu, pemerintah setempat juga melakukan pemadaman listrik dini saat terjadi banjir agar warga terhindar dari sengatan arus listrik.

"Di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, BNPB juga mengimbau agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) maupun tas siaga yang dilengkapi peralatan dan perlengkapan yang mendukung prokes, antara lain masker dan hand-sanitizer," pungkasnya. iNews Malang

Editor : Arif Handono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut