get app
inews
Aa Read Next : Lowongan Kerja Fresh Graduate, PT SIER Buka 14 Posisi Kerja

Kurang Piknik Menjadi Penyebab Seseorang Terpapar Radikal, Ini Menurut BNPT

Rabu, 01 Juni 2022 | 05:47 WIB
header img
Seseorang terpapar radikal karena kurang piknik (Foto: Ilustrasi)

JAKARTA, iNewsMalang.id - Brigjen Pol. Ahmad Nurwakhid selaku Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut orang bisa terpapar radikal karena kurang piknik sehingga tidak memahami makna dan hakiki perbedaan.

Selanjutnya, tidak toleransi terhadap keragaman, dan perbedaan. "Hal ini yang harus dipahami bersama. Relevan dengan hal ini pendekatan seni dan budaya menjadi penting karena dengan seni dan budaya akan bangkit spiritualitas di dalam kehidupan beragamanya," kata Brigjen Pol. Ahmad Nurwakhid, Selasa (31/5/2022).

Ahmad Nurwakhid menyampaikan radikal terorisme adalah cermin krisis spiritualitas dalam beragama dan berbangsa. Mereka lebih menonjolkan ritualitas dan simbol-simbol formal keagamaan tetapi lemah di bidang budi pekerti, lemah di bidang akhlak, dan lemah di bidang spiritualitas. "Spiritualitas bisa bangkit kalau hati lembut, kalau hati penuh kasih sayang, penuh toleransi," ucapnya.

Untuk membangun hati yang lembut, toleransi, spiritualitas, penghormatan terhadap sesama yang berbeda, kata dia, relevan menyelenggarakan kegiatan seperti ini, yaitu membangun spiritualitas, moderasi beragama, serta membangun wawasan nusantara melalui pendekatan seni dan budaya nusantara.

Menurut dia, berbicara terorisme tidak bisa lepas dari radikalisme atau ekstremisme dalam terminologi internasional. "Paham radikal dan paham ekstrem ini yang menjiwai aksi terorisme.

Jadi, dapat dikatakan semua teroris pasti berpaham radikal meskipun tidak semua yang terpapar paham radikal otomatis menjadi teroris," katanya. Dia menegaskan tidak ada kaitannya radikalisme dan terorisme dengan agama apa pun karena tidak ada agama yang membenarkannya.

"Kebetulan di Indonesia ini mayoritas muslim maka teroris yang kami tangkap, kami proses hukum KTP-nya muslim. Saya tidak berani mengatakan Islam karena Islam yang saya pahami yang saya yakini sangat mulia, sangat tinggi," katanya. iNews Malang
 

Editor : Arif Handono

Follow Berita iNews Malang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut