JAKARTA, iNewsMalang.id - Upaya memisah kursi penumpang pria dan perempuan di angkot batal. Sebab jumlah penumpang ternyata lebih banyak perempuan dibanding pria.
"Berdasarkan masukan dari berbagai pihak termasuk masyarakat, ternyata pengguna angkot itu lebih banyak perempuan. Jadi kalau dipisahkan maka nanti kasihan yang perempuan ini tempatnya semakin terbatas," kata Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022).
Pria disapa Ariza ini menambahkan bahwa Pemprov DKI telah menyiapkan sejumlah upaya pencegahan aksi pelecehan seksual di kendaraan umum termasuk angkot.
Salah satunya menyiapkan Pos Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA). "Jadi memang beberapa upaya kita lakukan tadi yang pertama saya sampaikan bahwa kita melakukan mitigasi, sosialisasi, menyiapkan pos-pos SAPA, mendorong para perempuan anak berani melapor, dan mengajak sopir angkot semua warga untuk berani menghadapinya bersama tidak perlu takut," katanya.
"Kedua, kami menyiapkan call center stiker 112 termasuk ini nomor pos pelayanan tadi. Ketiga, kami juga melakukan pelatihan bagi sopir-sopir, termasuk yang keempat nanti akan disiapkan juga ke depan dalam kajian ini akan ada CCTV," ujarnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) bakal memisahkan penumpang laki-laki dengan perempuan di angkot. Tujuannya mencegah aksi pelecehan seksual di kendaraan umum termasuk angkot. iNews Malang
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait