MALANG, iNewsMalang.id - Fenomena Wedus Gembel susulan alias erupsi Gunung Merapi, diketahui dari hasil analisis Sinyal Seismik di kawasan Kaliurang, Pakem, Sleman, Yogyakarta hari ini (12/3/2023), sejak Pukul 08.36.
Sementara dari pantauan youtuber di channel Sudaryono Al Blitari, diketahui awan panas menyembur dasyat dengan bentuk ‘kruwel-kruwel’ seperti bulu domba. Berdasarkan gambaran awan panas itulah, masyarakat menyebutnya ‘Wedus Gembel’.
Fenomena Wedus Gembel susulan tersebut, lebih besar dan dasyat dari Wedus Gembel sebelumnya, yakni Pukul 07.07 pagi (12/3/2023), terpantau dari GOR Kaliurang, Sleman.
Puji Hartono, Jurnalis iNewsJateng.id menuliskan di perbatasan Jawa Tengah dan DIY kembali terjadi luncuran awan panas guguran dua kali, Minggu (12/3/2023) pagi.
Tepat pukul 07.04 WIB dan 07.08 WIB, luncuran awan panas guguran Gunung Merapi itu terjadi. Terpantau aktifitasnya dari Desa Krinjing Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, terlihat membumbung ke arah barat daya (Kali Bebeng).
Munculnya wedus gembel susulan tersebut, berdampak pada warga sekitar, "Warga Desa Krinjing pun langsung keluar rumah untuk mengamati secara langsung terjadinya awan panas guguran sembari menunggu informasi dari pihak terkait," tulisnya.
Masih bersumber dari Puji Hartono, diketahui bahwa petugas pos pengamatan bernama Tri Muji menjelaskan Gunung Merapi di Pos Babadan, Minggu (12/3) pagi, diketahui arah abu mengarah ke barat dan dilanjutkan arah angin ke utara sehingga arah abu ke utara.
Fenomena Wedus Gembel susulan hingga kini masih dianggap aktif, bahkan status Gunung Merapi berada di level III atau Siaga. Ada imbauan untuk warga agar tetap tenang dan selalu up date informasi dari pihak terkait sehubungan dengan perkermbangan Gunung Merapi saat ini.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait