MALANG, iNews.id - Percaya enggak percaya, situs-situs purbakala dikenal keramat. Mereka yang berani menggangu situs tersebut bakal menuai karma. Kisah-kisah tragis mengakhiri hidup pencuri benda purbakala. Ada yang dari 20 orang pencuri yang selamat cuma satu. Seperti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno sera Mpu Sindok yang disebut Situs Srigading Malang. Situs ini juga terkenal keramat. Situs yang berada di tengah perkebunan itu kerap dijadikan tempat bertapa dan menepi. Ada kisah tragis di balik pencurian Yoni yang ada di Situs Srigading ini. Dari 20 orang yang berusaha memindahkan Yoni, hanya satu orang yang selamat dari maut. Selebihnya meninggal dunia.
Konon terdapat sebuah penunggu tak kasat mata dengan wujud pria tinggi besar dan sesosok perempuan di lokasi ini. Aura sisi timur bangunan candi peninggalan Mataram Kuno ini memang terasa lebih kuat dibanding sisi barat yang sebelumnya dilakukan ekskavasi tahap pertama. Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho mengakui, setiap bangunan candi pasti disakralkan. Sebab, candi dibangun sebagai bagian dari bangunan suci, sehingga terdapat konsekuensi bila ada yang melakukan tindakan negatif. "Kalau di candi-candi pasti dia sudah segala konsepnya sudah sakral. Ada kutukan, ada biasanya kutukan bagi yang mengganggu begitu," kata Wicaksono saat ditemui, Sabtu (26/2/2022). Maka dia tak heran bila ada cerita-cerita tumbal nyawa terhadap orang-orang yang mencuri benda-benda bersejarah di candi.
Ekskavasi situs Srigading peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. (Foto: MPI/Avirista Midaada).
Di Situs Srigading Malang, misalnya, warga sekitar bernama Tomo dan 19 orang lainnya yang berusaha mengambil yoni dari bangunan candi menuai tumbalnya. "Pak Tomo sebagai pelaku tahun 2011 tadi mengaku, dengan 20 orang terus ngangkat yoni, tapi kembali lagi yoninya dan 20 orang itu meninggal," katanya. "Yang selamat cuma Pak Tomo doang. Percaya nggak percaya, bagian dari konsep pendahulu kita yang harus kita hormati," ujarnya.
Kejadian serupa juga terjadi saat tiga orang mengambil sebuah benda bersejarah di Situs Pamotan. Benda yang merupakan batu diduga prasasti ini berusaha dicuri orang. Nahas tiga orang itu meninggal dengan cara misterius. "Di Pamotan itu ngambil tiga orang. Kejadiannya nggak ada seminggu mati semuanya. Percaya nggak percaya itu memang ada," tuturnya.
Sebagai informasi, BPCB Jatim telah melakukan ekskavasi dua tahap di Situs Srigading Malang. Ekskavasi pertama dilakukan pada 7-12 Februari 2022. Ekskavasi pertama menggali bagian utara dan barat candi. Tim BPCB menemukan fragmen relief dan batu ratna atap candi yang ditemukan di sisi barat candi. Sedangkan ekskavasi kedua berlangsung mulai Senin (21/2/2022) hingga Sabtu (26/2/2022). Ekskavasi tahap kedua ini BPCB Jatim fokus membuka sisi timur dan selatan candi. Hasil temuannya yakni dua buah arca Nandaiswara yang sebelumnya sempat disebut Agastya yang ditemukan pada Selasa (22/2/2022). Selanjutnya arca Mahakala yang ditemukan pada Jumat (25/2/2022). Selain menemukan arca, BPCB Jatim juga menemukan lingga di tengah candi, dua buah batu relung, satu buah batu ambang candi, dan beberapa ornamen relief, serta fragmen patahan lainnya.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait