Masih ingatkah anda dengan sosok Seladi Polisi Pemulung ?. ya, sosok Polisi Pemulung, Bripka Seladi, sempat viral di tahun 2016 silam. Saat itu, Kota Malang heboh dengan anggota Satuan Lalu Lintas Polresta Malang Kota, yang kedapatan memulung sampah plastik sepulang dinas.
Tanpa malu, saat itu Bripka Seladi mengaku memilih menjadi pemulung karena mudah. “Tinggal mengambil yang sudah di buang orang, terus dikumpulkan, dijual jadi uang !,” alasan Seladi kepada wartawan saat itu.
“Mudah gampang, seperti toko emas. Sekarang ambil, sekarang dijual, sekarang laku. Mudah sekali," jelasnya. Uniknya lagi, saat itu, Bripka Seladi memulung dibantu anak istrinya, selepas dinas,
Bripka Seladi yang sempat viral ini menjadi tokoh inspirasi, dikenal sederhana dan jujur. Polisi yang bertugas di Kota Malang ini memilih jadi pemulung sampah daripada hidup tak jujur. Seladi menolak suap, bahkan dari tetangganya yang meminta bantuan saat mengurus SIM.
Dan tepat di tanggal 9 Desember yang oleh PBB ditetapkan sebagai Hari Anti Korupsi se-Dunia, atau International Anti-Corruption Day. Hari Anti Korupsi ini, ditetapkan untuk meningkatkan kesadaran global tentang dampak negatif praktik korupsi.
Termasuk di Lingkungan Polresta Malang Kota, secara khusus Kapolresta Kombes Pol Nanang Haryono SH, SIK, MSi, berpesan kepada seluruh personel Polri, baik itu anggota aktif maupun PNS, untuk menjauhi tindakan korupsi dalam bentuk apapun.
"Sebagai penegak hukum, kami di Polri berkomitmen untuk mencegah dan memberantas korupsi serta gratifikasi, sekecil apapun. Integritas harus menjadi prioritas utama kami," tegas Nanang.
Kombes Pol Nanang kemudian memberikan contoh teladan dari seorang mantan anggota Polri yang patut dicontoh, yaitu Bripka (Purn) Seladi (57), warga Kelurahan Gadang, Kota Malang.
Seladi, yang telah pensiun dari anggota Satlantas Polresta Malang Kota, selama lebih dari 16 tahun, dikenal dengan integritasnya yang tinggi dan konsistensinya menolak gratifikasi dalam bentuk apapun, bahkan yang terkecil sekalipun.
“Beliau adalah sosok yang sangat patut diteladani. Mulai dari kejujurannya, kedisiplinannya, hingga pelayanannya yang profesional saat bertugas di Satpas Polresta Malang Kota”
“Bapak Seladi membuktikan bahwa seorang polisi tidak hanya diukur dari tugasnya, tetapi juga dari prinsip hidup yang dijalani sehari-hari,” tambah Kapolresta.
Bripka (Purn) Seladi, meskipun tidak lagi bertugas di kepolisian, tetap menunjukkan integritas yang luar biasa dengan memilih hidup secara sederhana dan halal. Setelah pensiun, ia memilih menjadi pemulung di Stasiun Kota Baru untuk memenuhi kebutuhan hidup, sambil turut berkontribusi menjaga kebersihan lingkungan dan tempat ibadah.
“Seladi menolak gratifikasi dengan sangat tegas, Prinsip kejujuran yang dimilikinya harus menjadi teladan bagi kita semua, baik saat bertugas di lingkungan kerja maupun dalam kehidupan pribadi di rumah,” tegas Kombes Pol Nanang.
Kejujuran dan kerja keras menjadi nilai tersendiri bagi Bripka (Purn) Seladi, apa yang sudah diterapkan dilingkungan keluargnya membuahkan hasil, Putra keduanya Rizal Dimas W menjadi anggota Polairud Polda Jatim, setelah mencoba peruntungan untuk kali ketiga dalam seleksi kepolisian tanpa jalan pintas ataupun bantuan dari Seladi untuk membantunya lolos, menjadi anggota Polri.
Bripka Seladi (purn) dengan bangga menunjukkan keberhasilan anaknya mengikuti jejaknya sebagai Polisi.
Kombes Pol Nanang berharap agar generasi muda di lingkungan Polri khususnya Polresta Malang Kota, dapat meniru perjalanan hidup Bripka (Purn) Seladi. Menurutnya, sosok Seladi mengajarkan kita bahwa integritas, kejujuran, dan hidup sederhana adalah jalan yang membawa pada kehidupan yang bermartabat dan penuh penghargaan dari masyarakat.
“Polri harus menjadi contoh yang bersih dan jujur, baik dalam tugas maupun dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus menjaga dan menerapkan prinsip ini untuk memastikan kita benar-benar bisa mengayomi masyarakat dan suri teladan,” Tutup Kombes Pol Nanang.
Editor : Deni Irwansyah
Artikel Terkait