MALANG, iNewsMalang.id - Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryono bersama Owner PT. Tempo Scan Pacific Tbk Handojo Selamet Muljadi serta Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto meninjau kesiapan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Kabupaten Malang, sebagai lokasi investasi pengembangan sapi perah.
Dalam peninjauan kesiapan BBIB Singosari sebagai lokasi investasi pengembangan sapi perah tersebut, Sudaryono didampingi Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan RI Agung Suganda serta Kepala BBIB Singosari Akbar beserta jajarannya.
Sudaryono menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan melalui kolaborasi dengan sektor swasta.
"Hari ini dari Tempo Scan Pasific mengajak kerjasama BLU kami di Singosari Malang untuk mendatangkan sapi hidup dalam bentuk sapi perah dan dipelihara di sini (BBIB Singosari). Sehingga kami harapkan semua perusahaan bisa mendatangkan sapi hidup ke Indonesia," ungkap Sudaryono.
Dalam lima tahun, Kementerian Pertanian RI menargetkan 2 juta sapi dapat dikembangkan di Indonesia yang terdiri dari 1,2 juta sapi perah dan 800 ribu sapi hidup.
"Totalnya dalam lima tahun dua juta, 1,2 juta sapi perah dan 800 ribu sapi hidup. Tahun ini kami targetkan 250 ribu ke Indonesia," kata Sudaryono.
Dalam kesempatan tersebut, Sudaryono menyebutkan bahwa sekitar 500 hingga 600 ekor sapi perah akan ditempatkan di BBIB singosari sebagai bagian dari upaya meningkatkan produksi susu dalam negeri.
"Di BBIB sekitar 500 atau 600 ekor (sapi perah)," ujar Wamentan Sudaryono.
Sapi-sapi perah ini, menurutnya, merupakan hasil kerja sama antara salah satu perusahaan swasta, Tempo Scan Pacific, dengan BBIB Singosari yang merupakan Badan Layanan Umum (BLU) milik Kementerian Pertanian.
Kerja sama ini bertujuan untuk menghadirkan sapi hidup dalam jumlah besar dan memelihara mereka di fasilitas BBIB Singosari, yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain untuk turut berinvestasi dalam bidang peternakan sapi perah.
Dia optimistis melalui skema kolaborasi antara pihak swasta dan pemerintah program ketahanan pangan dan Makan Bergizi Gratis (MBG) mampu sukses terlaksana.
"Terkait Makan Bergizi Gratis saya kira clear, domain Kementerian Pertanian mulai cabai, bawang, daging ayam, telur ayam, termasuk susu dan daging sapi," ujarnya.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menjelaskan bahwa fasilitas kandang di BBIB Singosari tengah dalam tahap rehabilitasi untuk menampung sapi-sapi perah tersebut. Kandang yang sebelumnya digunakan untuk pejantan sapi kini dipindahkan dan diperbarui untuk keperluan sapi perah yang akan datang.
"Kandang ini tadinya untuk tempat (sapi) pejantan yang kami miliki dan sudah dipindahkan ke satu titik lain, sehingga yang lama ini akan direhabilitasi," jelas Agung.
Dengan kedatangan sapi perah tersebut, BBIB Singosari diperkirakan akan mampu memproduksi sekitar 18 ton atau 18 ribu kilogram susu per hari. Produksi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan susu sapi segar dalam negeri yang saat ini masih sangat bergantung pada impor.
"Saat ini kami masih mengimpor kurang lebih sekitar 80 persen untuk kebutuhan reguler," pungkas Agung.
Editor : Saif Hajarani