Pasangan Selebritis Jessica Iskandar dan Suami Bagikan Keberhasilan Program Bayi Tabung di Morula IV
MALANG - Pasangan selebritis Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag berbagi kisah kesuksesan program bayi tabung kepada puluhan suami istri di Malang. Program ini gagas oleh Morula IVF Surabaya, yang mendampingi proses bayi tabung pada Jedar, sapaan akrab Jessica Iskandar ini.
Jedar dan suaminya berbagi kisah bagaimana kisah secara daring, akan kehamilannya melalui program bayi tabung. Jedar sukses menjalani IVF di Morula IVF Surabaya hingga kelahiran anak ketiga mereka.
Selain Jedar dan suaminya, beberapa orang tua yang sukses memiliki anak dari program bayi tabung. Pasangan suami Shirly dan Habib, serta Natalia dan David. Kedua pasangan suami istri asal Malang ini juga mengisahkan bagaimana mereka akhirnya memiliki anak setelah lima tahun penantian menjalani program IVF bayi tabung.
Mereka menceritakan, bagaimana perjuangan panjang didampingi oleh dr. Benediktus Arifin,MPH, SpOG(K), FICS, FESICOG, FIICOG, impian memiliki anak menjadi kenyataan.
"Ini menjadi bukti bahwa di tangan yang tepat dan dengan semangat yang tak pernah menyerah, impian memiliki buah hati bisa terwujud bersama Morula IVF Surabaya," kata Shirly, pada "Goes to Kota Malang - Form Prayers yo Miracle" yang diadkaan Morula IVF Surabaya, di Hotel Grand Mercure, Malang, Minggu (4/5/2025).
Dokter Morula IVF Surabaya dr. Benediktus Arifin, MPH, Sp.OG(K), mengungkapkan, rasa syukurnya sebagai dokter Morula IVF Surabaya yang turut mendampingi sejak awal perjuangan pasangan selebritis tersebut. Cerita dari Jedar dan suaminya dalam menjalani program IVF di Morula IVF Surabaya, jadi inspirasi bagi pasangan suami istri lainnya untuk pengembangan bayi tabung.
“Bersyukur rasanya bisa menjadi bagian dari perjuangan Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag dalam menjalani program IVF di Morula IVF Surabaya. Kami membantu mewujudkan keinginan mereka untuk menghadirkan buah hati yang ketiga yang lahir di tahun naga sesuai harapan Jessica dan Vincent," ucap dokter Benny, sapaan akrabnya.
Di sisi lain, Kepala Teknik Reproduksi Berbantu (TRB) Morula IVF Surabaya dr. Jimmy Yanuar Annas menuturkan, bagaimana seluruh tim Morula IVF Surabaya berkomitmen memberikan pelayanan maksimal untuk mewujudkan keinginan para suami istri yang ingin memiliki anak. Teknologi yang canggih diklaim mampu menghasilkan akurasi 75 persen keberhasilannya.
"Morula IVF Surabaya National Hospital memiliki teknologi seperti Pre-Implantation Genetic Testing for Aneuploidy (PGT-A) dan Pre Implantation Genetic Testing for Monogenic (PGT-M), serta memiliki akreditasi internasional Reproductive Technology Accreditation Committee (RTAC) yang diakui oleh dunia IVF internasional dan di Morula IVF Surabaya mempunyai success rate sebesar 75 persen, dalam melayani pasien selama 12 tahun," jelas dr. Jimmy, menambahkan.
Sedangkan dr Arik Lisarja selaku Division Head of Operation Surabaya, menyatakan kehadiran Morula IVF di Malang bisa memudahkan pasien agar mendapatkan pelayanan. Pasien dari Malang bisa mendapat pelayanan antar jemput tanpa harus menginap.
"Tinggal hubungi kami nanti akan dijemput. Seperti diketahui Morula menjadi rujukan pertama di Jatim," kata dr. Arik Lisarja.
Ia menegaskan, tingkat keberhasilan metode di Morula IVF bisa tinggi asal tidak terlambat. Baiknya proses pemeriksaan atau screening dilakukan sebelum usia sang ibu belum mencapai 35 tahun lebih atau kurang dari 10 tahun usia pernikahan.
"Sebenarnya tidak ada kriteria tertentu dalam program ini. Biasanya pasien terlambat baru mau screening konsultasi kandungan di umur 35 tahun lebih. Nah, ini sudah telat karena bisa turunkan angka keberhasilan," tandasnya.
Acara di Hotel Grand Mercure ini sendiri dihadiri para dokter spesialis kandungan dan fertilitas dari Morula IVF Surabaya. Turut hadir pula dua dokter OB/GYN dari Malang, yakni Dr. dr. Sutrisno, Sp.OG., Subsp. F.E.R., dan Dr. dr. I Wayan Arsana Wiyasa, Sp.OG., Subsp. F.E.R. Acara ini juga mengulas berbagai isu seputar infertilitas, teknologi terkini dalam dunia fertilitas, serta solusi program bayi tabung (IVF) bagi para pejuang dua garis yang tengah berjuang mewujudkan impian menjadi orang tua, yang dipandu oleh dr. Maya Devi Arifiandi.
Editor : Avirista Midaada
Artikel Terkait