JAKARTA, iNewsMalang.id – Masalah minyak goring di pasaran ternyata belum benar-benar terselesaikan secaraa tuntas. Sejumlah pedagang mengeluhkan terjadinya kelangkaan stok minyak goreng curah di pasar.
Pantauan MNC Portal di Pasar Jaya Gondangdia, Jakarta Pusat, mayoritas pedagang hanya menjual minyak goreng kemasan berukuran seliter hingga dua liter dengan harga di atas Rp50 ribuan.
"Untuk harga kemasan yang 1 liter Rp26 ribu, untuk yang 2 liter ada yang Rp50 ribu - Rp52 ribu, kalau untuk curah sudah lama barangnya kosong," kata seorang pedagang, Henny (40).
Henny mengatakan terdapat satu supplier yang memasok ketersediaan minyak curah di Pasar Jaya Gondangdia, sehingga saat supplier berhenti mengirim curah, seketika stoknya kosong di pasar.
"Itu hilang di semua kios. Kan di pasar ini cuma ada satu supplier, jadi semua gak ada, kecuali mereka (pedagang lain) ngambil di tempat yang lain.
Pedagang lainnya, Ningsih, mengaku ketersediaan minyak curah sudah menghilang sejak sebulan yang lalu.
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menilai bahwa pemerintah gagal melakukan stabilisasi harga minyak goreng curah dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.000 per liter.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Kebijakan Publik Ikappi, Teguh Stiawan menuturkan, berdasarkan laporan diterima dari beberapa wilayah dan beberapa daerah di pasar pasar tradisional, mengalami kesulitan dalam distribusi minyak goreng curah.
"Bahkan yang menyakitkan adalah harga masih dikisaran Rp20.000 per liter, padahal HET-nya Rp14.000 per liter," ujar Teguh, Minggu (27/3/2022).
Dia mengatakan, bercermin dari laporan tersebut menandakan bahwa distribusi minyak goreng curah subsidi belum merata di pasar tradisional.
"Distribusi yang cukup panjang ini adalah salah satu faktor pendongkrak harga yang terus menjulang tinggi," jelas Teguh.
Terkait itu, DPP IKAPPI mengingatkan kepada semua pihak termasuk Mentri Perekonomian, Mentri Perdagangan dan produsen untuk memberikan kemudahan kemudahan dalam distribusi.
"Yakni mengakses langsung terhadap pasar dan yang terpenting adalah menjaga agar minyak goreng curah membanjiri pasar tradisional," imbuhnya. (iNews Malang )
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait