Seminggu Nikah Dicerai, Gegara Baju Nempel ke Nasi Suami. Menolak ke Psikolog, Ini Kisah Ta'arufnya!

Muhammad Sukardi
Seminggu nikah, dicerai suami gegara hal sepele (Foto: Pexels)

JAKARTA, iNewsMalang.id - Apa yang Anda bayangkan jika pernikahan hanya bertahan delapan hari saja? Ya, begitulah yang dialami perempuan bernama Eka Rufaedah. Kisah pernikahannya pun viral di media sosial. 

Menulis sebuah utas di Twitter dan membagikan video Reels di Instagram, Eka menjelaskan kronologi kisah tragisnya. Dia juga menyebutkan alasan sang suami menceraikannya. 

Rupanya, alasan yang suami Eka menceraikan dirinya terbilang sangat sepele. Sehingga, hal itu membuat Eka tak habis pikir. Apalagi sang mantan suami terbilang berpendidikan tinggi. Bahkan, dia adalah seorang dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. 

Eka menceritakan, awal mula mantan suaminya bersikap aneh tatkala pakaian Eka tak sengaja mengenai nasi yang akan dimakan mantan suami. Dari situ, banyak hal aneh lainnya yang membuat suaminya naik pitam. 

Di awal cerita, Eka memberitahu kalau dia menikah dengan suaminya pada 6 Maret 2022. Tapi, pada 14 Maret 2022 suaminya menggugat cerai. Ya, pernikahan Eka dan suaminya hanya 8 hari saja. 

Eka mengenal sang suami dengan cara taaruf. Pada 26 Februari 2022, Eka mengatakan kalau ada satu email yang berisi CV taaruf. Esok harinya, Eka bertemu dengan sang pengirim email. 

Agar tidak menimbulkan fitnah, Eka membawa serta satu temannya. Tapi, si pria membawa kedua orangtuanya beserta adik-adiknya. Tanda keseriusan dinilai Eka pada keputusan pria tersebut membawa seluruh keluarga intinya. 

"Hal itu yang membuat aku yakin bahwa dia adalah pria baik-baik. Ku ketahui dari CV yang dia berikan bahwa dia adalah tenaga pengajar profesional di universitas swasta di Jakarta," tulis Eka. 

"Dan yang menariknya, pria ini lulusan predikat cumlaude dan tentunya dengan banyak sekali prestasi. Terbukti dari banyaknya karya tulis yang telah dibukukan dan dijual banyak di pasaran," tulis Eka lagi.

Karena tahu si pria membawa serta keluarga inti, Eka menilai baik sang laki-laki. Alhasil, Eka memberanikan diri membawa pria tersebut bersama keluarganya untuk bertemu orangtuanya. 

Pertemuan orangtua Eka dan orangtua sang pria pun terjadi. Obrolannya sudah sangat matang, menentukan kapan tanggal pernikahan. Hingga akhirnya diputuskan Eka dan pria itu menikah pada 6 Maret 2022. 

Akad nikah 13 Maret di rumah Eka. Lalu, resepsi pernikahan dilangsungkan di kota tempat si pria tinggal pada 20 Maret 2022. Biaya resepsi semua dibayarkan pihak laki-laki.

Kisah berlanjut saat Eka ternyata harus pindah dari rumahnya ke rumah orangtua si pria di Karawang, Jawa Barat. Keputusan ini diambil dengan alasan agar Eka mudah mengakses persiapan pernikahan, termasuk fitting baju pernikahan. 

Lamaran dan akad nikah pun terjadi di waktu yang sama, 6 Maret 2022. Menurut Eka, itu dilakukan agar tidak ada hal buruk menimpa dirinya. 

Setelah sah jadi istri di mata agama, Eka dibawa suaminya ke rumah orangtua si pria. Rencananya, Eka menetap di rumah mertuanya sepekan sampai resepsi berlangsung. 

"Namun, tepat sehari setelah lamaran dan akad, yaitu 7 Maret 2022, mertuaku mengizinkan aku untuk tinggal di rumah suamiku," ucap Eka. 

Ya, suami Eka sebelum sah menikahinya memang sudah punya rumah sendiri, terpisah dari rumah orangtuanya. 

Eka merasa senang akhirnya satu atap dengan suaminya. Dari situ dia pun mulai mengenali suaminya, baik apa yang disuka maupun tak disuka. Melakukan berbagai hal yang saat itu dipikir Eka akan dapat menyenangkan hati suaminya. 

Sampai pada 8 Maret 2022 kejadian tak terduga terjadi dan itu membuat Eka yakin kalau suaminya mengidap OCD. Awalnya dia tak mempermasalahkan kondisi kesehatan mental suaminya dengan OCD. Karena, meski ada gangguan OCD suaminya hidup dengan baik, segalanya steril. 

Di sisi lain, Eka menjelaskan kalau selama hidup seatap dengan suaminya, dia baru tahu kalau mantan suaminya itu tempramental dan tak dapat mengatur emosinya. 

Tahu akan sifat buruk sang suami, Eka menyarankan agar imam dirinya itu bertemu dengan psikolog untuk konsultasi. Suami Eka menolak. 

Pada 9 Maret 2022, Eka cek darah karena merasa badannya tidak sehat. Hasil keluar dan menyatakan kalau Eka kena demam berdarah. Selain DBD, Eka pun dinyatakan positif Covid-19. Suaminya juga positif Covid-19. 

Karena demam tinggi, suami Eka dirawat di klinik. Dia tak mau dirawat di rumah sakit, ribet katanya. Alhasil, Eka merawat sang suami dalam kondisi sama-sama sedang sakit. 

Sampai suatu ketika, tak sengaja pakaian Eka mengenai nasi yang akan dimakan suaminya. Seketika suami Eka marah besar. Dia bilang nasi yang sudah kena baju tidak bisa dimakan lagi. 

"Aku yang sudah kelelahan, ditambah kurang tidur sejak awal satu rumah dengannya, mendengar dia marah hanya karena nasi kena pakaian, aku ngambek. Ku diamkan dia," tulis Eka. 

Sang suami tak terima dengan sikap cuek bebek Eka kepadanya. Suami Eka kemudian membentak Eka, menyuruh Eka untuk meminta maaf. Eka menurutinya. 

Tak lama setelah Eka minta maaf, suaminya memesan makanan secara online. Makanan datang dan suaminya makan dengan lahap. Sementara itu, Eka hanya menangis dan dia tak dihiraukan suaminya. 

Selesai makan, suami Eka mengetahui kalau tak ada minuman di dekatnya. Alhasil, dia memberitahu adiknya untuk membeli minum. Satu jam menanti, belum datang juga minuman itu dan membuat Eka berinisiatif untuk membelikan minuman di minimarket. 

Suami Eka malah membentak marah-marah. Dia mengatakan kalau siapa yang suruh membeli minum. Eka pun menurutinya. Tapi, air tak kunjung datang, akhirnya Eka nekat beli minum di luar. 

Saat tiba di kamar rawat, bukannya ucapan terima kasih karena sudah membawakan air minum, Eka malah dibentak lagi. Suaminya kesal karena Eka tak menuruti perintahnya. Eka hanya menangis dan bilang ke suaminya kalau dia mau pulang saja. 

Suami Eka mengiyakan, mengizinkan dia untuk pulang. "Silahkan pulang sana," jawab suami Eka ketus.

Sore harinya, Sabtu, 12 Maret 2022, suami Eka sudah dibolehkan pulang oleh dokter. Lalu orangtuanya menjemput dia ke klinik. 

"Aku yang saat itu kondisinya masih menangis, langsung ditenangan mertua. 'Sabar ya, kak. Arief memang begitu, harus sabar kitanya," tulis Eka. 

Di cerita berikutnya, Eka menjelaskan banyak sekali problematika dalam biduk rumah tangganya yang hanya delapan hari itu. Sampai akhirnya dia dan suami benar-benar harus melepaskan status suami-istri. 

Eka merasa sudah cukup dengan segala drama yang dibawa suaminya. Dia tak kuat dengan semuanya, sampai akhirnya dia benar-benar pergi dari rumah suaminya. 

"Saya usir kamu sekarang juga! Saya talak kamu sekarang. Kita sudah tidak sah sebagai suami istri," ungkap Eka menceritakan apa yang disampaikan suaminya saat menceraikan dirinya. 

Eka bergegas mengemasi barang-barang miliknya. Tak ada suaminya membantu dia mengangkut barang-barang ke mobil box. Suami Eka hanya mengantarkan dia sampai bertemu bus Primajasa jurusan Cikarang-Bandung. 

"Sedih rasanya nasib pernikahan aku seperti ini dan tidak pernah terbayang sama sekali sebelumnya. Dia pun memintaku untuk tidak menceritakan apa yang terjadi pada orang lain, dan jika aku tetap menceritakannya, dia akan membawa hal ini ke ranah hukum," tulis Eka menutup kisahnya. 

Di cuitan terakhir itu, Eka menyisipkan tangkapan layar pernyataan suaminya yang tidak suka dengan sikap Eka membeberkan semua perbuatannya. iNews Malang

 

Editor : Arif Handono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network