Sanksi Sosial Lebih Dahsyat sehingga Sekjend PBSI Tak Beri Hukuman ke Yeremia Rambitan Soal Tik Tok

Andhika Khoirul Huda
Sanksi sosial dianggap lebih dasyat ketimbang hukuman, menurut Sekjen PBSI (Foto: Celebrities.id)

JAKARTA, iNewsMalang.id - Muhammad Fadil Imran selaku Sekretaris Jenderal (Sekjend) PP PBSI,  buka suara soal kasus yang menimpa pemain ganda putra Indonesia, Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. Fadil mengatakan bahwa PBSI tidak memberikan sanksi khusus kepada Yeremia.

Diketahui, Yeremia melontarkan kata-kata kasar saat melakukan live di TikTok seusai menjalani pertandingan final SEA Games 2021 di Vietnam. 

Dalam video yang beredar di media sosial, pasangan Pramudya Kusumawardana itu sedang berada di dalam bis bersama rekan-rekan Tim Merah-Putih lainnya.

Lalu, tiba-tiba Yeremia berkata 'I love you and I want to f**k you'. Sontak, ucapan kasarnya itu mendapat kecaman dari netizen yang menganggapnya tak pantas berkata seperti itu sebagai seorang atlet kelas dunia.

Pada Rabu (25/5/2022), pemain berusia 22 tahun itu pun meminta maaf kepada masyarakat atas ucapannya tersebut lewat video yang diunggah akun Instagram PBSI, @badminton.ina. Dia mengaku khilaf dan sangat menyesal telah berkata kasar seperti itu.

Fadil pun mengapresiasi keberanian Yeremia untuk meminta maaf kepada publik. Lalu, Fadil menjelaskan bahwa tidak ada hukuman khusus yang diberikan pada Yeremia atas kasus tersebut karena menurutnya dia sudah mendapat sanksi sosial yang dahsyat dari masyarakat. iNews Malang

 

 

Editor : Arif Handono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network