BANDUNG, iNewsMalang.id - Emmeril Kahn Mumtadz , putra sulung Gubernur Jabar Ridwan Kamil sudah satu pekan hilang di Sungai Aaree, Kota Bern, Swiss. Elpi Nazmuzzaman, adik Ridwan Kamil, terbang ke Swiss untuk membantu proses pencarian.
Kakak kandung Ridwan Kamil, Erwin Muniruzzaman mengatakan Elpi Nazmuzzaman, terbang ke Swiss untuk menemani dan membantu Ridwan Kamil dan Atalia dalam proses melakukan pencarian Emmeril di Sungai Aaree.
Dalam kesempata ini, keluarga mengucapkan terima kasih Kementerian Luar Negeri, Kedutaan Besar Swiss untuk Indonesia, dan Duta Besar Indonesia untuk Swiss Muliaman Hadad.
"Karena, atas bantuan mereka, seluruh dokumen perjalanan bisa diperoleh dengan cepat sehingga perwakilan keluarga bisa menyusul Kang Emil di sana (Kota Bern, Swiss)," kata erwin Muniruzzaman di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (1/6/2022).
Erwin menyatakan, keluarga besar yang berada di Kota Bandung, setiap hari menggelar doa bersama agar seluruh proses ini bisa berakhir dengan baik sebagaimana harapan banyak pihak dan juga mendapatkan hasil seperti yang diharapkan.
Sementara, terkait evaluasi hasil pencarian pada hari ke-6, Selasa (31/5/2022), Erwin menyatakan, hingga operasi pencarian berakhir pukul 19.00 waktu setempat, tim search and rescue (SAR) Kota Bern belum mendapatkan hasil yang diharapkan.
"Pada hari keenam kemarin, proses pencarian dilakukan intensif dengan pola sama seperti hari sebelumnya. Menyisir Sungai Aaree menggunakan perahu, sensor, dan drone. Tetapi belum mendapatkan hasil seperti yang diharapkan," ujar Erwin.
Selain itu, Ridwan Kamil dan Atalia juga ikut melakukan pencarian menggunakan perahu menyusuri Sungai Aaree. "Tentu keterlibatan Kang Emil dalam pencarian itu mempertimbangkan faktor keamanan," tutur Erwin.
Sedangkan untuk pencarian hari ke-7, tutur Erwin, Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Atalia Praratya, telah bertemu dengan Kepolisian Maritim Kota Bern di boat house. Kepada Ridwan Kamil, Kepolisian Maritim Bern memastikan pencarian tetap dilanjutkan dengan metode sema seperti sebulmnya.
Namun untuk penyeleman bersifat situasional. Sebab, berdasarkan prakiraaan cuaca, Kota Bern akan dilanda huja. Selain itu ada badai di pegunungan. Kondisi cuaca ini akan berpengaruh terhadap debit air Sungai Aaree.
"Tetapi pencarian tetap dilakukan. Bahkan Kepolisian Maritim Kota Bern melibatkan komunitas-komunitas untuk ikut dalam pencarian. Seperti, komunitas dayung, pemancing, dan berkebun. Tujuannya agar ketika melihat atau menemukan, mereka bisa cepat memberikan informasi kepada tim SAR," ucap Erwin. iNews Malang
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait