Kok Dibandingke, Nasib Angelina Sondakh VS Putri Candrawathi Soal Miliki Balita Kala Jadi Tersangka

JAKARTA, iNewsMalang.id- Mendadak kasus Putri Candrawathi 'dibandingke' (dibandingkan) dengan kasus Angelina Sondakh, sama-sama alami sebagai tersangka dan meninggalkan anak yang masih Balita tapi nasibnya berbeda. Di mana Angelina tetap ditahan di penjara meski memiliki anak masih balita. Namun, berbeda dengan istri Ferdy Sambo .

Diketahui, Putri menerima perlakuan hukum yang spesial. Dia tidak ditahan meski sudah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J dengan alasan kemanusiaan lantaran Putri dalam kondisi tidak sehat dan memiliki balita berusia 1,5 tahun. Istri almarhum Adjie Masaid itu pun mengaku kaget namanya dikaitkan dengan kasus Putri.

Terlebih, ini bukan pertama kalinya dirinya terseret dalam sebuah kasus yang tengah viral. "Saya sebenarnya kaget ketika nama saya kembali diperbincangkan, dikait-kaitkan, diperbandingkan dengan kasus yang sedang viral," kata perempuan yang akrab disapa Angie itu dikutip dari akun TikTok pribadinya, Jumat (2/9/2022).

"Beberapa tahun lalu juga nama saya diperbincangkan, dikait-kaitkan dan diperbandingkan dengan salah satu terpidana kasus korupsi," tambahnya. Secara blak-blakan, Angie mengungkapkan ingin mengubur masa lalunya.

Alasannya, saat itu adalah momen yang paling menyedihkan dalam hidupnya. Tak hanya karena menjadi tersangka kasus korupsi Wisma Atlet, dia juga harus berpisah dengan putranya, Keanu Masaid yang masih berusia 2,5 tahun. "Jujur saya ingin mengubur masa lalu saya.

Karena saat-saat itu adalah saat-saat yang paling meyedihkan karena saya harus terpisah dengan anak saya, Keanu yang pada waktu itu berusia 2,5 tahun dan baru ditinggal meninggal oleh ayahnya," jelas Angie. Meski demikian, artis sekaligus politisi itu menyerahkan hidupnya kepada Allah. Angie yakin betul bahwa takdir Allah akan baik dan indah untuknya.

"Tapi saya yakin takdir Allah dan Allah maha tau. Saya hanya teringat satu ayat, 'Bukankah Allah hakim yang seadil-adilnya'. Wallahualam," tandasnya.
 

Editor : Arif Handono