Raih Beasiswa ke Jepang: Ada Tips dan Kisah Inspiratif dari Jerome Polin, lho

Neneng Zubaidah
Alumnus penerima beasiswa kuliah di Jepang berbagi tips dan kisah inspiratif (Foto: Youtube)

JAKARTA, iNewsMalang.id - Inspirator kaum muda dan konten kreator bernama Jerome Polin  berbagi tips dan kisah inspiratif meraih beasiswa ke Jepang. Jerome  mampu memberi semangat tersendiri bagi calon mahasiswa yang ingin kuliah di luar negeri. Jerome dikenal sebagai konten kreator yang kerap membagikan informasi yang menginspirasi anak muda di Indonesia

Jerome sendiri adalah salah seorang alumnus,  telah lulus setelah kuliah selama 5,5 tahun di Waseda University di Jepang dengan beasiswa Mitsui Bussan Scholarship.

Di Negeri Sakura ini, dia mengambil jurusan Matematika yang terbilang sulit dan menantang. Jerome lahir di Jakarta 2 Mei 1992. Ia merupakan anak dari pasangan Marojahan Sintong Sijabat dan dan Chrissie Rahmeinsa. Jerome juga memiliki seorang kakak yang bernama Jehian Panangian Sijabat dan adiknya yang bernama Jesferrel Porman Sijabat.

Jerome menyelesaikan pendidikan dasarnya di SD dan SMP Intan Permata Hati Surabaya Barat. Kemudian ia melanjutkan sekolahnya di SMA Negeri 5 Surabaya. Jerome pun ternyata memiliki mimpi bisa kuliah di luar negeri sejak kecil. 

Dikutip dari channel YouTube milik Jerome, Nihongo Mantappu, dia menceritakan sekelumit kisahnya mendapatkan beasiswa Mitsui Bussan dan kuliah di Waseda University pada video yang diunggah 18 April 2022 lalu.

Menurut Jerome, kuliah di Jepang bukanlah mimpinya. Namun mimpi yang di pendamnya sejak kecil adalah bisa kuliah di luar negeri. Dan jalan satu-satunya agar ia bisa menimba ilmu di negeri orang ialah dengan meraih beasiswa.

"Apabila tidak mendapatkan beasiswa, saya tidak bisa mewujudkan mimpi saya," katanya dalam YouTube Nihongo Mantappu. Lalu bagaimana cara dia bisa mewujudkan mimpi itu dengan beasiswa?

Simak perjalanan Jerome Polin bisa menjadi tips untuk meraih beasiswa ke Jepang

1. Lakukan riset dan kumpulkan informasi sebanyak mungkin

Menurut Jerome, sejak jenjang SMP dia sudah mengumpulkan banyak informasi mengenai beasiswa ke luar negeri. Awalnya dia tertarik kuliah di Singapura karena dari informasi yang ia dapat, di Singapura memberikan beasiswa yang mencakup uang sekolah dan biaya hidup saat itu.

2. Bulatkan tekad, kumpulkan niat, dan belajar maksimal

Setelah dia menargetkan beasiswa ke Singapura sebagai destinasi kuliah, dia pun mengaku belajar dengan keras di masa SMA demi bisa masuk ke univeritas di Negeri Singa tersebut. Ia pun berhasil lulus tes ke Singapura tapi sayangnya cakupan beasiswa yang diberikan bukan fully funded atau penuh.

"Dengan beasiswa yang hanya setengah, masih sulit bagi saya untuk bisa melanjutkan kuliah ke luar negeri, jadi saya terpaksa menyerah untuk bisa kuliah ke Singapura," katanya melalui YouTube Nihongo Mantappu.

3. Jika menemui hambatan, tetaplah semangat untuk cari informasi mengenai beasiswa lainnya

Ketika gagal meraih beasiswa penuh di Singapura, dia berpikir, kesempatannya untuk kuliah di luar negeri pun pupus sudah. Namun tak lama kemudian, dia mendapat informasi mengenai beasiswa Mitsui Bussan dan semua persyaratan yang diperlukan cocok dengan profilnya.

Dia pun kembali berjuang untuk meraih beasiswa ini yang tingkat persaingannya sangat ketat sebab beasiswa Mitsui Bussan setiap tahunnya hanya menyalurkan beasiswa untuk dua orang saja dari seluruh Indonesia.

4. Sekilas mengenai beasiswa Mitsui Bussan

Diketahui, beasiswa Mitsui Bussan adalah beasiswa dari Mitsui & Co, Ltd (salah satu trading company terbesar Jepang) untuk pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan S1 di Jepang untuk jurusan IPA ataupun IPS.

Beasiswa ini mencakup biaya kuliah, tunjangan bulanan sebesar 145 ribu yen per bulan. Ditambah lagi biaya akomodasi, tiket pulang pergi Jepang-Indonesia, biaya kursus bahasa Jepang, dan asuransi.

Pendaftaran beasiswa Mitsui Bussan biasanya dibuka pada Januari-Februari secara online di laman mbkscholarship-id.com. Beasiswa Mitsui Bussan melakukan seleksi melalui empat tahap. Yakni seleksi berkas, tes tulis, tes kesehatan, dan yang terakhir tes wawancara.

5. Jerome tidak hanya bisa mengecap pendidikan terbaik di Jepang, namun bertemu teman dekat, dan mengeksplor kemampuan sebagai konten kreator.

Jerome mengaku, ketika kuliah di Waseda University banyak mukjizat yang terjadi. Yang pertama, dia bertemu dengan teman dekatnya selama kuliah. Teman-temannya tidak hanya mendukungnya saat kuliah di Jepang, namun juga berkontribusi dalam mengisi konten YouTubenya.

Selain itu, mahasiswa di Waseda University umumnya mempunyai banyak waktu luang di luar jam pelajaran. Banyak yang memilih kerja paruh waktu, mengikuti ekstra kurikuler, dan banyak kegiatan lain. Jerome menggunakan kesempatan ini untuk belajar membikin konten di YouTube juga.

6. Evaluasi dan bersyukur kepada Tuhan

Menurut Jerome, hal yang dia pelajari dari pengalamannya berjuang mencari beasiswa dan kuliah di Jepang adalah walaupun kita sudah bekerja keras dan berdoa kepada Tuhan mungkin ada hal yang tetap tidak berjalan sesuai rencana. "Tapi itu bukan kegagalan. Itu artinya ada Tuhan yang menuntun kita ke rancangan yang lebih baik dari rancangan kita," tuturnya.

Menurutnya, ada satu target yang dia katakan ketika wawancara beasiswa, yakni dia ingin menjadi pribadi yang bisa menjadi jembatan yang menghubungkan Indonesia dan Jepang. "Semua itu berhasil saya capai selama itu tidak lain karena saya berhasil masuk ke Waseda University dan mendapat beasiswa Mitsui Busssan," pungkasnya. iNews Malang
 

Editor : Arif Handono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network