Penari Mistis pada Ritual Seblang Bakungan Dipastikan Menopause, Diawali Selamatan: Menu Pecel Pitik
BANYUWANGI, iNewsMalang.id - Masyarakat Banyuwangi kembali menggelar Ritual Seblang Bakungan usai dua tahun lebih berhenti imbas pandemi Covid-19. Ritual tarian ini biasanya digelar setelah peringatan Hari Raya Idul Adha di bulan Dzulhijjah.
Di Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, tradisi ini kembali dilakukan oleh dan disambut antusiasme masyarakat. Tradisi seblang bakungan sendiri merupakan rangkaian tarian yang dibawakan oleh wanita tua bernama Mbah Supani dalam kondisi trance (kesurupan).
Ritual adat Seblang dimulai sesaat setelah warga melakukan selamatan yang menunya pecel pitik. Usai selamatan, kemudian penari masuk ke pentas yang ditempatkan di depan balai sanggar atau balai dusun di lingkungan setempat.
Terlihat, pada pelaksanaan ritual pawang mengawalinya dengan membaca mantra. Uniknya, penari adalah orang yang sudah tua dan diyakini telah menopause. Usai pembacaan mantra oleh sesepuh adat biasanya penari langsung tak sadarkan diri.
Kemudian penari bakal menari dalam keadaan tak sadarkan diri selama kurang lebih empat jam. Penari itu terus mengikuti irama gending – gending dan syair-syair yang dibawakan sinden.
Sembari memegang keris di kedua tangannya, penari tua itu menarikan gerakan-gerakan magis yang membuat ritual ini menjadi tontonan menarik dan mampu menghipnotis para tamu.
Lukman Hakim selaku Ketua Panitia Pelaksana Ritual Seblang menjelaskan bahwa ritual adat seblang dimulai sesaat setelah warga melakukan selamatan yang menunya pecel pitik. Usai selametan, kemudian penari masuk ke pentas yang ditempatkan di depan balai sanggar atau balai dusun di lingkungan setempat.
"Selain untuk melestarikan tradisi leluhur, ini juga cara warga kami untuk merawat gotong royong. Warga bersama-sama menyiapkan tradisi ini,” kata Lukman Hakim, Selasa (26/7/2022).
Menurutnya sebagai rangkaian dalam ritual tradisi seblang kali ini sangat meriah, karena juga digelar bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tenda UMKM berjajar rapi di sepanjang jalan menuju arena pertunjukkan seblang dilaksanakan.
"Bazar UMKM ini dikemas dalam satu rangkaian event ritual adat seblang dengan melibatkan pelaku UMKM setempat," katanya.
Dalam bazar ini, para pelaku UMKM menjual dagangannya mulai dari jajanan tradisional hingga kue kekinian. Tak hanya makanan, produk fashion pun turut meramaikan bazar, seperti batik, kaos lokal brand dan juga kerajinan tangan. iNews Malang
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait