“Kami memang orang Jawa Timur, dan kami punya keresahan yang sama, yaitu tentang fenomena sejak banyak anak perantauan dari Jakarta di Malang. Orang Malang akhir-akhir ini juga ngomongnya kok jadi “lo-gue”. Untuk itu, kami ingin kembali ‘menjawakan’ dan terus melestarikan bahasa Jawa bagi siapapun yang mendengar podcast ini.” kata Erfaath, kreator podcast ODGJ, ketika ditanya alasan kenapa tertarik membuat podcast dalam bahasa Jawa.
Antono, kreator podcast ODGJ lainnya menambahkan, “Yang ditawarkan oleh ODGJ jelas adalah soal kelucuan yang dikemas dengan versi bahasa Jawa. Kemudian konten yang diangkat adalah hot issues. Kita kupas suatu issue dalam bentuk komedi, tapi gak menutup kemungkinan kami juga membahas hal-hal yang mungkin lagi gak hot issue, namun hal-hal lucu di sekitar kita," ujar Antono.
"Contohnya seperti membahas “hal-hal apa aja sih yang gak mungkin dilakukan oleh orang kaya?” dan masih banyak lagi. Kebanyakan pendengar kami adalah orang Jawa juga dan ketika mendengarkan konten kami, mereka merasa sangat dekat dan relate dengan obrolannya,” tambahnya.
Sebagai platform konten audio karya anak bangsa, Noice berkomitmen untuk menghadirkan beragam konten lokal hingga hyperlokal dengan merangkul para kreator berbakat dari berbagai daerah untuk memproduksi konten dalam topik yang relevan dengan daerah asal mereka, salah satunya, podcast ODGJ.
Hal ini semata-mata dilakukan untuk memberikan inspirasi dan informasi bagi para pendengar secara lebih merata serta membuka kesempatan bagi siapapun yang ingin menjadi kreator konten audio.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait