Karena itu, ada banyak calon entrepreneur yang gagal. Mereka kandas di tengah jalan setelah mendapatkan pelatihan dan bahkan modal. "Karena mereka tidak memahami bahwa dibutuhkan waktu minimal enam bulan sehingga usaha bisa berjalan," tutur politisi PKB ini.
Hikmah menuturkan, merintis usaha tidak bisa dirasakan dalam waktu satu atau tiga bulan. Butuh waktu untuk benar-benar survive. Namun, faktanya, banyak di antara mereka yang tidak sabar, sehingga mereka gampang putus asa saat menemui masalah.
"Mereka ini tidak tahan banting. Baru dapat halangan satu, dua dua kali sudah mutung. Kasus seperti ini banyak terjadi di startup kita," ujar perempuan pemerhati anak tersebut.
Karena itu butuh bangunan soft skill yang bagus untuk anak-anak muda yang ingin berwirausaha, bahawa dunia bisnis itu dunia menyenangkan. Dunia yang menjadi passion dari banyak aktivis mahasiswa Indonesia.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait