Kisah Marahnya Presiden Jokowi usai Berjalan Kaki 3 Km Hadiri HUT TNI

Edi Purwanto, Sucipto
Presiden Jokowi berjalan kaki bersama Panglima TNI Gatot Nurmantyo pada peringatan HUT ke-72 TNI di pelabuhan Indah Kiat tahun 2017 silam. Foto:IST/sindonews.com

JAKARTA, iNewsMalang.id - Siapa yang tak naik pitam akibat terjebak kemacetan kurang lebih 3 km? Wong cilik atau rakyat biasa saja bisa mengumpat habis-habisan di jalanan. Apalagi jika orang tersebut adalah Presiden Republik Indonesia, orang nomor satu yang memimpin negara dengan luas 1.919.440 km². Namun Presiden Joko Widodo (Jokowi) seolah bisa meredam amarahnya. Jokowi seperti trade mark blusukan-nya, langsung turun dari mobil kepresidenan. 

Sepanjang jalan, Presiden yang dilantik pada 20 Oktober 2014 tersebut ramah menjawab masyarakat yang menyapanya. Presiden melambaikan tangannya dengan tenang. “Pak Jokowi, Pak Jokowi,” teriak masyarakat yang menyaksikan Presiden berjalan kaki.

Kisah Presiden terjebak macet barangkali menjadi catatan kelam sejarah peringatan HUT TNI. Bagaimana tidak seorang Presiden yang harus mendapat pengawalan nomor satu malah terjebak macet menuju lokasi acara peringatan HUT TNI. Sungguh kisah tragis yang menjadi kenangan pahit bagi para pengawalnya.

Meski Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sudah meminta maaf, faktanya ada kisah "Marahnya Presiden Jokowi usai Berjalan Kaki 3 km Hadiri HUT TNI".  Sepenggal kisah ini terekam dalam buku  “Menjaga Jokowi Menjaga Nusantara: Catatan Perjalanan Jaguar Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden” karya Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan. 

Dilansir Sindonews.com pada Jumat (18/8/2023), Mayjen TNI Mohamad Hasan pada saat itu adalah Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Dangrup) A Paspampres. Kenangan mengawal Presiden Jokowi terjebak macet menjadi pengalaman yang tidak bisa dilupakan bagi Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan. Grup A diberi tanggung jawab melakukan pengamanan jarak dekat kepada Presiden, Ibu Negara, dan keluarganya.

HUT ke-72 TNI pada 2017 digelar di pelabuhan PT Indah Kiat, Cilegon, Banten. Lokasi ini dipilih karenma sangat luas sehingga pasukan bisa melakukan defile, sehingga kapal perang, helikopter, dan berbagai jenis tank bisa digelar di pelabuhan. Presiden Jokowi beserta istri sudah menginap di salah satu hotel di daerah Anyer. Jokowi dijadwalkan berangkat pada pukul 6.30 WIB. Jarak tempuh antara hotel dengan lokasi acara sekitar 45 menit. Perjalanan menuju ke pelabuhan diharapkan tidak ada hambatan. Sesuai prosedur tetap pengamanan dan perjalanan VVIP sudah disiapkan. 

Tiba pada waktu yang telah ditetapkan, Jokowi bersama rombongan mulai bergerak dari Anyer menuju Cilegon. Perjalanan menyusuri Pantai Anyer hingga Kota Cilegon pada awalnya berjalan lancar. Namun memasuki Pelabuhan Merak, kendaraan VVIP mulai bergerak pelan. Pengawal bermotor Paspampres dan Patroli Kawal (Patwal) polisi mulai kesulitan membuka jalan. Sebab puluhan kendaraan sudah memadati jembatan layang pelabuhan tersebut.

“Saya berpikir kondisi lalu lintas sudah tidak sesuai dengan rencana pengaturan yang sebelumnya ditetapkan. Saya mulai curiga bahwa sudah terjadi sebuah kesalahan pengaturan atau rekayasa lalu lintas. Seharusnya rute lalu lintas yang dilalui Presiden tidak sepadat ini,” kenang lulusan Akademi Militer (Akmil) 1993 ini dikutip SINDOnews, Jumat (18/8/2023). Ajudan Presiden Jokowi bertanya mengenai kondisi jalan dan jarak tempuh yang harus dilewatinya menuju tempat acara. Macet.

Hampir 30 menit, mobil RI 1 tidak bergerak sama sekali. Tiba-tiba pintu sedang yang ditumpangi Presiden Jokowi terbuka. “Hal yang saya khawatirkan pun terjadi. Presiden Jokowi turun dari mobil dan berjalan kaki menuju tempat acara. Bapak turun…bapak turun kata ajudan melalui radio dengan tergesa-gesa. Saya langsung turun dari mobil security,” ujarnya.

Presiden Jokowi kemudian berjalan kaki di sela-sela kemacetan lalu lintas. Di belakang Presiden Jokowi, ada perangkat kepresidenan mulai dari Paspampres, Setpres, Sekretaris Militer, Protokol Biro Pers hingga para menteri seperti, Menhan Ryamizard Ryacudu, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo serta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Rombongan jalan kaki ini membuat pengemudi yang mobilnya dilewati Presiden Jokowi terkejut. Mereka tidak menyangka Presiden Jokowi berjalan kaki menuju lokasi peringatan HUT ke-72 TNI. Begitu juga dengan warga sekitar yang tidak menyangka Presiden Jokowi akan berjalan kaki melintas di hadapan mereka. Warga menyambut Presiden dengan menyapa Pak Jokowi, Pak Jokowi. Setelah berjalan kaki hampir 3 Km, Presiden Jokowi akhirnya tiba di jalan menuju lokasi.

Jelang 300 meter dari panggung utama, Presiden Jokowi disambut Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, KSAD Jenderal TNI Mulyono, KSAL Laksamana TNI Ade Supandi dan KSAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Mereka kemudian berjalan kaki menuju lokasi acara. Setelah 36 menit beristirahat, tepat pukul 08.00 WIB Presiden Jokowi menuju mimbar kehormatan.

“Keputusan Presiden Jokowi berjalan kaki adalah keputusan yang tepat dan cepat berdasarkan perhitungan kondisi saat itu. Bayangkan jika Presiden Jokowi tetap menunggu di kendaraannya dan tidak berjalan kaki menuju lokasi acara,” katanya.

Presiden Jokowi Beri Teguran

Setelah acara HUT ke-72 TNI, Presiden Jokowi meresmikan pembangunan tiga PLTU di Serang, Banten. Sebelum berangkat, Presiden Jokowi sempat transit di Hotel Cilegon untuk berganti baju. Tidak hanya itu, Presiden Jokowi juga memanggil seluruh pimpinan dari perangkat Kepresidenan, Danpaspampres, Sekretaris Militer, Kepala Sekretariat Presiden hingga Kepala Biro Protokol untuk evaluasi terhadap kejadian yang baru saja dialami.

“Saya tidak melihat Panglima TNI dan Kapolri ikut dipanggil ke hotel tersebut. Sebagai Komandan Grup A Paspampres saya hanya memantau dari luar kegiatan evaluasi. Berdasarkan penyampaian atasan saya, Danpaspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono, Presiden Jokowi memberikan teguran kepada semua pimpinan perangkat kepresidenan atas kejadian yang baru saja terjadi dan mengingatkan agar kejadian serupa tidak boleh terulang lagi di mana pun,” ucapnya.

Bagi “Jaguar” panggilan untuk Dangrup A Paspampres M. Hasan, mengawal Presiden dengan berjalan kaki di bawah terik matahari dari jalan layang Pelabuhan Merak sampai Pelabuhan Indah Indah Kiat dengan menggunakan jas membuat seluruh badan basah kuyup dengan keringat.
 

Editor : Arif Handono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network