Ajat Sudrajat menjelaskan, "Mereka memulai pendakian dari Kota Batu. Di pos dua, satu teman tetap bersama korban yang sedang sakit, sementara lima teman yang lain melanjutkan pendakian. Kemudian, pada hari berikutnya, seorang pendaki lain memberi tahu kami tentang kondisi korban."
Setelah menerima laporan tentang kondisi korban, tim gabungan yang terdiri dari petugas Tahura, BPBD, dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan, kepolisian, PMI, dan relawan dari Kota Batu segera melakukan evakuasi terhadap korban.
"Baru pagi ini, korban dievakuasi. Evakuasi dilakukan pada pukul 9 pagi di pos dua oleh tim gabungan dari Tahura, kepolisian, relawan, BPBD. Korban telah meninggal dunia saat dievakuasi, dan jenazahnya dibawa ke rumah sakit serta diserahkan kepada keluarga," jelasnya.
Diduga korban mengalami hipotermia atau kedinginan, ditambah dengan kondisi fisik yang tidak fit saat melakukan pendakian. Hal ini ditegaskan oleh petugas yang melakukan evakuasi terhadap Yodeka Kopaba, yang mengindikasikan bahwa korban telah lemas dan meninggal dunia akibat hipotermia di pos dua.
"Kami menemukan korban di pos dua, mengalami hipotermia. Kemungkinan besar karena hipotermia, meskipun kami tidak tahu apakah korban memiliki penyakit bawaan sebelumnya," ujarnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait