Dia juga menjelaskan bahwa tendangan yang dilakukan pemain Kota Malang tidak mengenai kepala pemain lawan, melainkan bahu. Namun, dalam video yang viral, yang terlihat adalah pemain yang menangis memegang kepalanya. "Namun, yang saya sayangkan adalah bahwa video tersebut membuat terlihat seolah-olah pemain itu ditendang di kepala, padahal yang ditendang adalah bahunya," ucap Bagus.
Setelah insiden ini, tim Futsal Kota Malang telah meminta maaf kepada tim Futsal Kabupaten Blitar, dan masalah ini dianggap sudah selesai. "Setelah pertandingan, kami meminta maaf kepada pelatih Blitar dan semua orang. Mereka mengatakan bahwa itu hanyalah rivalitas selama 20 menit di lapangan, dan kemudian semuanya selesai. Akhirnya, Kabupaten Blitar berhasil mencapai final," ungkapnya.
Setelah kejadian tersebut, pemain Futsal Kota Malang yang terlibat dalam insiden tersebut telah diberikan pembinaan agar tindakan semacam itu tidak terulang lagi. "Kami memberikan pembinaan kepada pemain tersebut. Kami ingin memastikan bahwa insiden semacam ini tidak akan terjadi lagi, terutama saat mereka mewakili Malang. Ini juga menjadi pelajaran bagi saya sebagai Ketua AFK Malang," tegasnya.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait