MALANG, iNewsmalang.id - Poniyem (57) masih tak percaya dengan kematian Yayuk Fitriyah (35) dibakar adiknya sendiri usai bertengkar persoalan warisan. Ruliyanto (28) warga Dusun Krajan RT 9 RW 5 Dess Tamankuncaran, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, menjadi pelaku pembakar memang masih anak darı Poniyem.
Poniyem orang tua korban menuturkan, Ruliyanto awalnya meminta bagian darı warisan sang ayah atau suami darı Poniyem yang meninggal dunia. Padahal tanah rumah itu memang sudah dijual, tapi karena digunakan beberapa hal termasuk mengurus kematian suami Poniyem juga.
"Adiknya (Ruliyanto) minta bagian warisan dari bapaknya. Aku katakan rumahnya saja sudah dijual, rumah tinggal gentengnya aja, dijual habis buat biaya yang meninggal, itu juga tidak sedikit, habis banyak," ungkap Poniyem, ditemui di rumahnya Dusun Krajan RT 11 RW 4 Desa Tamankuncaran, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.
Poniyem mengakui, dari hasil menjual rumah itu, ada uang senilai Rp 20 juta. Tapi uang itu disebut Poniyem, sudah dipinjam oleh salah seorang kerabat di Kota Batu. Ia sudah menjanjikan bila uang itu dibayarkan oleh kerabatnya itu hasilnya akan dibagi dengan empat anaknya, termasuk Ruliyanto.
"(Uang Rp 20 juta) Saya suruh bagi dengan saudaranya semuanya empat, masih tidak mendengarkan, hingga akhirnya disiram bensin meninggal. Selama ini nggak pernah kayak gini (rebutan warisan), hanya kayak gitu saja," kata dia sambil masih tampak bersedih.
Padahal sebelumnya Ruliyanto juga sudah diberi uang Rp 1 juta hasil darı penjualan rumah darı ayahnya atau suami Poniyem. Tapi uang senilai itu tampak kurang bagi Ruliyanto, sehingga ia meminta bagian jatahnya kembali.
"Dia sudah dapat bagian saya kasih 1 juta, masak masih kurang. Uang masih di utang orang, kalau sudah dibayarkan nanti dibagi ke saudara-saudaranya," ungkap dia.
Irul, sapaan pelaku juga meminta ganti kakaknya Yayuk Fitriyah, untuk pembangunan kamar mandi di rumah keluarga itu. Tapi oleh Poniyem, awalnya akan dibayarkannya namun Irul kukuh tidak mau dan tetap meminta kakaknya itu yang membayar.
Poniyem sendiri sejak awal sudah meminta Ruliyanto untuk tidak meminta ganti uang ke Yayuk. Sebab, Yayuk sendiri masih dalam kesusahan untuk membiayai keluarganya.
"Saya kan ngomong, nanti saya ganti yang ngecat, yang buat kamar mandi, saya ganti gak usah minta ke mbaknya, terus dia bilang tetap minta ganti ke Yayuk, gak minta ganti ke saya (Poniyem). Tapi tidak diganti sama Yayuk," terangnya.
Dari sinilah akhirnya konflik meruncing, Poniyem yang awalnya meninggalkan rumah untuk berlindung ke rumah saudaranya, tiba-tiba dipanggil anaknya satunya untuk pulang ke rumah. Saat pulang itulah ia melihat, anaknya Yayuk Fitriyah mengalami luka bakar saat sedangkan salat ashar, usai disiram bensin dan disulut api oleh Ruliyanto.
"Dia bilang katanya mau dibakar, sempat saya bilang jangan dibakar, apa yang kamu bakar. Saya kira itu membakar kasur yang dibeli anak saya Yayuk, tapi ternyata masuk sudah membakar semua habis," paparnya.
Makanya ia begitu kaget dan panik sehingga berupaya menyelamatkan Yayuk. Alhasil Poniyem pun terkena sambaran api sehingga membuat dirinya luka bakar.
"Saya berusaha menyelamatkan Yayuk, waktu itu lagi salat ashar disiram bensin. Ini (terluka) mau menolong anak saya, tapi nggak bisa," tukasnya.
Editor : Avirista Midaada
Artikel Terkait