MALANG, iNewsmalang.id - Di Kota Malang, menurut Dinas Kesehatan yang menggelar pemeriksaan dengan metode IVA (Inspeksi Visual Asam Acetat) dua tahun terakhir, dengan sasaran perempuan di Kota Malang yang berusia dewasa atau sudah menikah. Puluhan perempuan di Kota Malang telah dideteksi mengidap gejala awal kanker serviks. Mencegah resiko yang lebih besar, penanganan pun dilakukan serius.
Menurut dr Husnul Muarif, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, melalui skrinning (IVA) di tahun 2023 dengan jumlah sasaran pemeriksaan terhadap 400 perempuan menikah di Kota Malang. Ditemukan ada sekitar 51 perempuan yang telah menikah mempunyai gejala awal mengidap kanker serviks. Dan ada 15 perempuan terindikasi terserang penyakit yang sama di tahun 2024.
"Tahun kemarin, 2023. Ada sekitar 51 perempuan sudah menikah, yang terdeteksi kanker serviks, tapi baru stage awal," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang.
Kanker serviks atau kanker mulut rahim disebabkan oleh virus Human Papillomavirus (HPV) yang menyerang sel-sel leher rahim. Selain kanker ovarium, kanker serviks merupakan dua jenis kanker yang bisa mengancam nyawa perempuan. Untuk mencegah resiko lebih besar dialami para perempuan yang terdeteksi gejala awal tersebut, kemudian ditindaklanjuti dengan memberikan penanganan lanjutan di Puskesmas.
" Krioterapi dilaksanakan di Puskesmas, menindaklanjuti temuan tersebut.” tambah Husnul.
Mantan Juru Bicara Covid Kota Malang ini menambahkan, ada beberapa faktor seorang perempuan utamanya usia dewasa terserang human papillomavirus. Yakni, kurangnya pola hidup sehat dan menjaga kesehatan organ reproduksinya.
"Kalau risiko mungkin hampir ke semua. Kebersihan menjadi faktor utama. Maka dari itu deteksi dini sangat perlu dilakukan,"
Sebagai informasi, kanker serviks menjadi salah satu ancaman kesehatan terbesar bagi wanita di Indonesia.
Di Indonesia Kanker Serviks berada di urutan kedua kejadian kanker pada perempuan di Indonesia, Setelah kanker payudara. Total ada 36.964 kejadian kasus baru dan mengakibatkan 20.708 kematian menurut data yang dirilis The International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2022.
Editor : Deni Irwansyah
Artikel Terkait