PALEMBANG, iNewsMalang.id - Status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ditetapkan oleh Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel, tepatnya di 4 daerah di wilayah Sumsel, . Masyarakat diimbau untuk lebih waspada.
Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, Iriansyah mengatakan, meski saat ini beberapa daerah di Sumsel masih diguyur hujan, namun kondisi itu tak menurunkan potensi terjadinya. "Penetapan ini untuk mempercepat koordinasi, agar penanganan kebakaran dapat ditangani lebih cepat," ujar Iriansyah, Kamis (9/6/2022).
Diungkapkan Iriansyah, keempat daerah yang telah ditetapkan siaga darurat karhutla itu yakni Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Penukal Abab Lematang Ilir (Pali), Ogan Komering Ilir (OKI), dan Banyuasin.
"Secara keseluruhan ada 12 daerah rawan mengalami kebakaran lahan di Sumsel. Tapi delapan daerah segera ditetapkan status siaga darurat bencana," kata Iriansyah. Menurut Iriansyah, jumlah titik panas di Sumsel masih tergolong terkendali karena masih di bawah 10 titik panas per hari. "Kita turunkan personel, menyiapkan sarana dan prasarana, serta mensosialisasi dan edukasi kepada masyarakat," jelasnya.
Dikatakan juga, berbagai upaya untuk mengatasi karhutla sudah sering dilakukan mulai dari mitigasi atau pelaksanaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), pelatihan kepada personel, hingga pembentukan satgas.
"Satgas penanganan karhutla tidak boleh berhenti sampai ke tingkat provinsi saja, melainkan harus sampai ke tingkat desa. Sebab kawasan yang paling sering terjadi di tingkat desa," ucapnya. Sementara itu l, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Sultan Mahmud Badaruddin (BMKG SMB) II Palembang, Desindra Deddy Kurniawan, telah mengingatkan seluruh daerah di Sumsel memasuki musim kemarau pada Juni 2022.
"Tepatnya pada Dasarian III Mei sampai Dasarian II Juni. Bahkan di Dasarian II Mei, curah hujan di sejumlah daerah bagian barat Sumsel terpantau rendah, atau di bawah 50 milimeter per dasarian," jelasnya. iNews Malang
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait