MALANG, iNewsMalang.id - Terlahir difabel dengan segala keterbatasan kondisi fisik untuk melakukan segala hal dalam kehidupannya, tidak serta merta membuat semangat seorang Ahmad Sana’I, S.Pd.I menyerah.
Lahir di Malang, 03 Maret 1984, pernah menjadi guru di MTs Muhammad 2 Kedungkandang Tahun 2004 - 2012 sebagai penyandang disabilitas Tuna Daksa. Seorang Sana'i dalam tumbuh kembangnya sejak masa Balita, sudah diwarnai dengan peristiwa dramatis , pada umumnya menyisakan pengalaman traumatis.
Berbeda dengan Sana’I, dia mampu melewati tahap demi tahap dari tugas-tugas perkembangan hidupnya. Ada napak tilas yang inspiratif untuk sesama, salah satunya produk pupuk organik yang dipeloporinya dengan memanfaatkan limbah pabrik, kotoran hewan ternak, serta kompos.
Latar belakang
Selepas profesinya sebagai guru, Sana’i bekerja di bidang jasa, termasuk koran. Di kala itu tanpa sengaja terpercik pikiran ingin buat pupuk. Padahal waktu itu, dia merasa tak punya pengetahuan tentang pupuk.
Akhirnya dia pergi ke suatu desa untuk melihat proses pembuatannya. Dari situlah Sana’i mendapatkan pengetahuan tentang seluk beluk proses pembuatan pupuk organik. Tanpa menunggu lama, Sana’i tancap gas belajar di lapangan hingga produksi sendiri dengan bondo nekat (modal nekat).
Kesulitan yang dihadapi
Mulanya pria lulusan S1 Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam Lamongan (UNISLA) ini bekerjasama dengan seorang teman, namun sering bermasalah dengan dirinya maupun orang lain. Yang bersangkutan tidak mampu menjalin rekanan kerja dengan baik. Akhirnya hubungan rekanan kerja pun putus.
Saat ini, Sana’i lebih memilih mengelola produknya sendiri. Meski masih ada masalah keuangan yang belum tuntas ketika kerjasama dengan teman tapi urusan sisa pembayaran mesin jadi tanggungannnya pribadi.
Hal itu dilakukan dengan harapan ketika sudah berkembang, Sana’i mampu mengajak teman-teman penyandang disalibitas untuk menggeluti produk pupuk organik tersebut.
Modal awal
- Mesin dan limbah pabrik milik teman yang semula bekerjasama
- Modal tempat, listrik, air dan lain-lain dari Sana’I pribadi
Berbagi Ilmu
Pria pekerja keras yang beralamat di JL. Muhammad Rowi Utara RT 07 RW 04 Kelurahan Kedungkandang Malang, Jawa Timur serta memiliki 3 orang anak ini, merasa masih memiliki sedikit pengetahuan tentang pembuatan pupuk organik tersebut.
Sana'i sebagai penyandang disabilitas mampu menghasilkan produk pupuk organik di tanah pekarangannya sendiri
Meski demikian, ia ingin berbagi ilmu pada teman-teman seperjuangannya, khususnya mengajak teman-teman penyandang disabilitas bekerjasama mengelola pupuk organik ini mulai dari produksi, manajemen, pemasaran sekaligus penjualan. Tujuan jangka panjangnya adalah mampu menjadi media edukasi untuk dunia pendidikan dan dunia pelatihan kerja. Sebagaimana motto hidupnya ingin menjadi manusia yang bisa memberi manfaat bagi sesama.
Komposisi Pupuk
1. Limbah pabrik gula : blotong dan abu ketel
2. Kotoran kambing
3. Kotoran sapi
4. Kotoran ayam
5. Kompos/dedaunan
Manfaat Pupuk Organik
- Blotong bermanfaat menyuburkan atau memperbaiki struktur tanah karena mengandung nitrogen, P205, CaO, humus dan lain lain.
- Kotoran kambing berguna meningkatkan produktifitas tanaman karena mengandung unsur hara makro dan mikro sehingga dapat mengikat ion yang tinggi.
- Kotoran sapi meningkatkan hasil panen dan bisa disimpan lebih lama, lebih berat, lebih segar serta lebih enak, mengandung hormon dan vitamin bagi tanaman, menghemat pemakaian pupuk, mengurangi volume/ukuran
- Kotoran ayam menyuburkan tanah karena mengandung nitrogen, kalium, dan fosfor, terutama untuk sayur mayur.
- Kompos sebagai perekat butir-butir tanah sehingga mampu menjadi penyeimbang tingkat perekatan tanah sekaligus menjadi daya tarik mikroorganisme untuk beraktifitas dalam tanah sehingga tanah menjadi gembur.
Kemasan dan Harga
Kemasan plastik : 5 kg
Harga sementara : Rp10.000
Akun Media Sosial
WA : 0856 5558 6793
FB : Pupuk Organik
IG : @pupuk849
Link : https://g.page/r/CT-2aNwlDchcEA0
Email : ahmadsanai958@gmail.com
Youtube : Pupuk Organic_SN
iNews Malang.id
Editor : Arif Handono