get app
inews
Aa Text
Read Next : Sukseskan Pilkada Damai, PFI Malang dan Polresta Malang Kota Gelar Lomba Foto

Usia Produktif di Israel Rentan Alami Kecanduan Seks: Meningkat 34% Sebab Rutin Lihat Film Porno

Jum'at, 29 Juli 2022 | 13:24 WIB
header img
Hasil survey menunjukkan, warga Israel menunjukkan angka kecanduan seks meningkat pada usia produktif (Foto: Limited Times)

JAKARTA, iNewsMalang.id - Hasil survei yang dilakukan Israel Center on Addiction (ICA) yang melibatkan 3.300 responden yang berusia di antara 18 tahun hingga 70 tahun, menunjukkan angka kecanduan seks di Israel meningkat drastis, yakni sebesar 34 persen dibanding lima tahun sebelumnya. .

Dari data itu juga diketahui sebanyak 27 persen anak-anak sekolah menengah atas di usia 18 tahun rutin menonton film porno. Selain itu sebanyak 15 persen orang dewasa Israel mengaku kecanduan seks dengan alasan yang berbeda satu sama lain.

Disebutkan Israel Hayom, ICA sebelumnya pernah melakukan survei yang sama pada 2018. Angka peningkatan 34 persen itu merupakan perbandingan dari survei yang dilakukan di 2018.

Angka Kecanduan Seks di Israel Meningkat Drastis 34 Persen, Bikin Rugi Pemerintah Rp31,1 Triliun

Pendiri dan Direktur Akademik ICA Profesor Shaul Lev-Ron mengatakan laporan tersebut memperlihatkan kelemahan masyarakat Israel dan menunjukkan perlunya perubahan segera dalam semua faktor yang berkaitan dengan fenomena kecanduan. "Perlu ada rencana yang dapat diimplementasikan dengan cepat untuk memberikan jawaban bagi mereka yang membutuhkannya," ujarnya.

Sementara Direktur Jenderal ICA Inbal Dor-Karbel mengatakan sebenarnya hampir semua negara maju mengalami peningkatan kecanduan seks setelah dua tahun pandemi Covid-19. "Tetapi kami tetap terkejut dari data yang menunjukkan bahwa kecanduan adalah masalah yang lebih besar daripada kami duga," jelasnya.

Dia mengatakan saat ini populasi yang paling rentan dari kecanduan seks itu sebenarnya adalah mereka yang berkontribusi paling besar terhadap ekonomi. Mereka adalah kaum muda usia 18-35 tahun.

Dari analisa konsultan Deloitte yang ikut ambil bagian dalam survei itu disebutkan terdapat potensi kerugian pemerintah akibat peningkatan kecanduan itu. Diperkirakan beban biaya ekonomi akan mencapai USD2,08 miliar atau setara Rp31,1 triliun per tahun untuk biaya pemulihan kecanduan seks dan ekses yang ditimbulkan. iNews Malang


 

Editor : Arif Handono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut