MALANG, iNewsMalang.id - Sempat 5 hari hilang kontak, sopir taksi online tewas di jurang sedalam 25 meter di kawasan Piket Nol Desa Sumberwuluh, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Korban ternyata dibunuh oleh 2 penumpangnya.
Sebelumnya, sopir taksi online bernama Apris Fajar Santoso dinyatakan hilang kontak pada Sabtu (3/6/202).
Terakhir kali, Apris mengantarkan penumpang dari Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang menuju Balekambang, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, pada Sabtu sore (3/6/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.
Karena tak kunjung ada kabar hingga malam, sang istri sempat menghubungi suaminya, tetapi hilang kontak. Istri korban terakhir kali berkomunikasi pada pukul 17.40 WIB.
Bahkan hingga Minggu pagi, keberadaan Apris tak juga terlihat sehingga pihak keluarga memutuskan melaporkan kehilangan orang ke Mapolres Malang.
Dari laporan yang masuk, Apris memiliki ciri-ciri tinggi tubuhnya mencapai 162 sentimeter, warna kulit sawo matang, dan rambut luru. Keluarga juga melampirkan foto Apris dalam laporan orang hilang.
Setelah 5 hari proses pencarian, korban Apris ditemukan tewas di jurang sedalam 25 meter, Rabu (7/6/2023) siang. Saat jasadnya ditemukan, korban tidak mengenakan pakaian sama sekali.
"Kondisi korban tidak memakai baju, oleh tim Inafis dan TRC BPBD Kabupaten Lumajang selanjutnya Korban dievakuasi menuju jalan raya,” ucap Kepala BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi dikonfirmasi pada Rabu petang (7/6/2023).
Sebelum dievakuasi, BPBD Kabupaten Lumajang sempat menerima permohonan evakuasi jasad dari Polres Lumajang.
"Kemudian meneruskan ke personel TRC BPBD yang berada di Pos Pantau Curah Kobokan untuk melakukan evakuasi di KM 56 Piket Nol,” ungkap dia.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Malang Iptu Wahyu Rizki Saputro menyatakan, lokasi di Piket Nol Pronojiwo Lumajang bukanlah merupakan lokasi pembunuhan, melainkan lokasi pembuangan jenazah saja.
Dua pelaku pembunuhan Apris berhasil diamankan polisi. Identitas para pelaku ini terungkap dari rekapan pesanan di aplikasi taksi online.
Ternyata, kedua pelaku pembunuhan Apris merupakan penumpang terakhir yang semlat naik taksi online milik korban.
"Disini hanya lokasi pembuangan,” kata mantan Kasatreskrim Polres Gresik ini.
Saat ini, Iptu Wahyu menyebut pihaknya tengah mendalami lebih lanjut atas kejahatan yang merenggut nyawa Apris atau lelaki yang kerap disapa Kipli itu.
“Sampai saat ini yang sudah kita amankan (tersangka), ini kita masih terus melakukan pengembangan, dikawatirkan ada tersangka tambahan,” tukasnya.
Editor : Hikmatul Uyun