get app
inews
Aa Read Next : Tiga Orang Jemaah Haji Indonesia Yang Meninggal Dunia di Tanah Suci

Amerika Serikat Sudah Siap Hadapi Nuklir, Ini Pesawat AS Penangkal Nuklir, Bisa Terbang Tujuh Hari

Jum'at, 04 Maret 2022 | 11:21 WIB
header img
Intip teknologi Pesawat Kiamat AS penangkal nuklir, diantaranya bisa terbang seminggu (Foto: Wikimedia/Danbirchall)

JAKARTA, iNewsMalang.id - Perang Rusia-Ukraina dapat memicu perang nuklir. Sebagai negeri adaya,  Amerika Serikat (AS) sudah menyiapkan sejumlah rencana apabila ancaman serangan nuklir Rusia, benar-benar terjadi.  Negeri Paman Sam baru-baru ini mengoperasikan Pesawat Kiamat atau Doomsday Plane.

Disadur Okezone dari Daily Mail, Jumat (4/3/2022), Pesawat Kiamat ini merupakan versi utama dari Air Force One atau pesawat kepresidenan AS. Lalu, teknologi apa yang tersemat di dalamnya? Disebutkan bahwa Boeing 747 E-4B ini dirancang untuk melindungi pejabat tinggi pemerintah AS dari serangan nuklir.

Pesawat itu, membawa peralatan khusus dan memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan siapa saja, di mana saja di dunia, dan mendukung analis dan ahli strategi dalam penerbangan. Doomsday Plane dapat mengisi bahan bakar di udara dan tetap mengudara dan beroperasi selama 35,4 jam dalam satu tugas, dan dapat beroperasi dalam penerbangan selama seminggu penuh tanpa perlu mendarat.

E-4B sendiri, dioperasikan oleh First Airborne Command and Control Squadron dari 595th Command and Control Group, dikoordinasikan oleh United States Strategic Command dan ditempatkan di dekat Omaha, Nebraska, di Offutt Air Force Base.

Desain pesawat dimaksudkan untuk bertahan dari gelombang elektromagnetik dengan semua sistem yang utuh, menariknya masih menggunakan instrumen penerbangan analog tradisional karena terbukti lebih kuat dalam menghadapi nuklir.

Pesawat Doomsday mampu beroperasi dengan awak terbesar dari semua pesawat dalam sejarah Angkatan Udara AS, dengan 112 orang, baik personel penerbangan maupun misi.

Pesawat-pesawat itu, dilengkapi dengan peralatan khusus termasuk antena kawat yang dapat membuat presiden tetap berkomunikasi dengan armada kapal selam nuklir, bahkan jika komunikasi berbasis darat telah dihancurkan.

Armada E-4 pertama kali dioperasikan pada 1970-an selama Perang Dingin. Diyakini pesawat ini adalah cara terbaik untuk menjaga keamanan presiden jika terjadi serangan nuklir.

Editor : Arif Handono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut