Logo Network
Network

'Ritual' Jokowi di IKN, Hormati Tanah Kutai Sebagai Kerajaan Tua

DImas Choirul
.
Minggu, 13 Maret 2022 | 18:56 WIB
'Ritual' Jokowi di IKN, Hormati Tanah Kutai Sebagai Kerajaan Tua
Ritual Jokowi

JAKARTA iNewsMalang.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berkemah di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Jokowi akan berkemah selama dua hari, yakni 13-14 Maret 2022.

Kemah tersebut rencananya akan dihadiri oleh 33 Gubernur se-Indonesia. Jokowi nantinya akan melangsungkan prosesi pengisian Kendi Nusantara di lokasi IKN.

Gubernur yang hadir dalam acara kemah tersebut juga diharuskan membawa tanah dan air dari daerah masing masing.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berencana akan mengambil air dan tanah di Kutai Lama Kecamatan Anggana Kutai Kartanegara.

Menurut Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Prov Kaltim HM Syafranuddin, sesuai pesan Protokol Istana, semua air dan tanah yang dibawa harus memiliki ceritanya.

“Nanti air dan tanah itu akan dimasukan dalam tempat bernama Nusantara, air dan tanah itu akan diserahkan ke Pak Gubernur untuk dimasukan ke dalam tempat bernama Nusantara itu,” ujarnya.

Ditambahkannya, dalam catatan sejarah Kutai Lama menjadi pusat Kerajaan Kutai Kertanegara selama empat abad sebelum berpindah ke Jembayan dan terakhir di Tenggarong.

“Kutai Lama merupakan tonggak awal berdirinya Kerajaan Kutai Kartanegara yang didirikan oleh Batara Agung Dewa Sakti pada sekitar Abad ke-14,” tuturnya.

Selain itu, Kesultanan Kutai Kartanegara, sebelum melakukan Erau terlebih dulu mengambil air dari Sungai Kutai Lama. Kemudian dibawa ke Keraton untuk digunakan dalam berbagai prosesi Erau.

 

“Ritual Ngalak Air mengandung pesan filosofis agar selalu mengingat asal-muasal nenek moyang dan mempertahankan kearifan leluhur yang diwariskan. Meski Ibu Kota Kesultanan Kutai berpindah ke Tenggarong," katanya.

Namun, keluarga Kesultanan Kutai tetap menganggap Kutai Lama sebagai kampung halaman dan asal-usul nenek moyang mereka.

Dia mengatakan, demi melancarkan rencana pengambilan air dan tanah di Kutai Lama ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemkab Kutai Kartanegara.

Selain itu, juga akan segera melakukan koordinasi dengan Kesultanan Kutai Kartanegara, Camat serta Kepala Desa Kutai Lama.

“Biasanya untuk mengambil air Tuli ini, dibawa kelengkapan ritual seperti beras wija kuning, wijen hitam yang dicampur dupa, air tepong tawar, arang yang membara, kembang, dan beberapa butir telur. Namun, untuk kegiatan IKN, ini bisa disederhanakan namun tidak mengurangi maknanya,” pungkasnya.

Editor : Arif Handono

Follow Berita iNews Malang di Google News

Bagikan Artikel Ini