get app
inews
Aa
Read Next : Ade Armando Babak Belur Dihajar Massa, Kapolda: Pelaku Bukan Kelompok Mahasiswa

Utang Pemerintah Hampir 7 Triliun, Untuk Apa?

Minggu, 27 Maret 2022 | 14:44 WIB
header img
Menkeu Sri Mulyani mengatakan, pemerintah berutang demi menyelamatkan rakyat (foto: dok. iNews.id).

JAKARTA, iNewsMalang.id- Isu tentang utang pemerintah selalu ramai untuk dibicarakan. Bahkan kadang melampaui sudut pandang ekonomi. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku kalau pemerintah memiliki utang hampir Rp7.000 demi keselamatan rakyat.

Tercatat bahwa hingga akhir Januari 2022 tersebut, utang pemerintah telah mencapai Rp 6.919,15 triliun.

Bahkan, itu bertambah Rp10,28 triliun dibandingkan bulan sebelumnya atau Rp686,01 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Berikut ini berdasarkan Catatan Okezone, Minggu (27/3/2022), fakta soal utang Indonesia yang hampir Rp7.000 triliun:

1. Demi Rakyat

Sri Mulyani menegaskan kalau utang itu demi rakyat Indonesia.

"Kita berutang ini semata-mata demi menyelamatkan masyarakat, baik dari segi ekonomi dan sosial, terutama melihat situasi yang kita hadapi," ujar Sri, di Jakarta, Selasa (22/3/2022).

2. Bahaya Jika Tak Utang

Sri Mulyani mengungkapkan bahaya kalau Indonesia tak berutang.

Di mana Indonesia dihantui ancaman turunnya penerimaan dan kesehatan masyarakat, belum lagi adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), serta memburuknya sektor sosial, ekonomi, dan keuangan.

3. Utang Indonesia Terkendali

Sri Mulyani juga menegaskan dibandingkan dengan negara lain, utang Indonesia masih jauh lebih terkendali.

"Ini dapat dilihat dari defisit anggaran yang sudah turun perlahan dan kembali di bawah 3%. Jadi kenapa utang? karena kita menerima penerimaan saat ekonomi naik lagi. Tahun ini 2 bulan pertama penerimaan di atas 30%, jadi APBN tool, kalau dibutuhkan dia kerja keras dan saat sudah membaik dia disehatkan kembali," pungkasnya.

4. Bandingkan dengan Negara Lain

Sri Mulyani mengatakan kalau negara lain pun berutang sama seperti Indonesia.

"Jika tidak utang, maka hal-hal tersebut akan sulit dihentikan. Bukan hanya Indonesia, banyak negara lain yang juga membutuhkan utang demi menjaga ekonominya dari hantaman pandemi," ungkapnya. (iNews Malang )

Editor : Arif Handono

Follow Berita iNews Malang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut