LAMONGAN, iNewsMalang.id - Peternak sapi di Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto, diminta mengisolasi sapi-sapinya agar tidak keluar menuju Jawa Tengah dan Yogyakarta. Empat daerah tersebut merupakan sumber wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM Prof Wasito meminta agar lalu lintas ternak antarkabupaten/kota dari di daerah sumber wabah PMK dihentikan. Menurutnya penularan wabah perlu diantisipasi agar tak meluas. "Hentikan lalu lintas produk pertanian mentah maupun olahan," kata Wasito melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Senin (9/5/2022).
Meski wabah ini terjadi di Jawa Timur, namun penularan PMK perlu diantisipasi agar tidak mewabah ke daerah atau provinsi lain. Wasito mengatakan gejala paling umum dari ternak yang terinfeksi PMK adalah demam dan pembentukan lepuh, bisul serta koreng pada mulut, lidah, hidung, kaki, dan puting, serta terdapat lesi pada kaki dan sela jari kaki.
Menurut dia, ternak yang terinfeksi biasanya mengalami depresi, enggan bergerak, dan hilang nafsu makan, sehingga dapat menyebabkan penurunan produksi susu, turunnya berat badan, dan buruknya pertumbuhan. "Hewan terinfeksi juga mungkin memiliki cairan hidung dan air liur berlebihan," kata dia. Selain menyetop sementara lalu lintas ternak, menurut dia, juga perlu dilakukan pengawasan transportasi ketat, terutama kendaraan dan manusia yang akan keluar dari daerah wabah.
Tidak kalah penting, menurut Wasito, adalah segera dilakukan bio surveillance serentak pada semua hewan ternak yang mungkin dapat tertular PMK, termasuk hewan ternak dan hewan liar yang ada di kebun binatang. "Harus diisolasi, ditentukan 'serotype'-nya, dilakukan 'sequencing' dan 'phylogenetic'," katanya.
Tidak cukup sampai di situ, pihak terkait dan berwenang juga harus melakukan vaksinasi di daerah yang ditengarai menjadi lokasi wabah PMK tersebut. Berikutnya, seluruh kandang ternak perlu dilakukan disinfektasi di daerah dan di luar sekitar wabah. Kejadian wabah PMK yang menjangkiti ternak di Jawa Timur ini menjadi perhatian Wasito sebab sejak 1990 Indonesia bebas dari penyakit mulut dan kuku.
Namun, jika sekarang ini bisa terjadi wabah dan penularan yang begitu masif, Wasito menengarai masuknya penyakit tersebut berasal dari impor ternak atau daging dari negara yang endemik PMK. "Pejabat terkait perlu dipanggil dan dimintai pertanggungjawaban. Hal itu sangat perlu dilakukan demi penuntasan kasus PMK dan pembelajaran demi masa depan pertanian yang optimal," katanya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberi perhatian khusus pada wabah PMK di empat kabupaten tersebut. Khofifah meninjau peternakan sapi untuk yang kedua kalinya pada Minggu (8/5/2022) didampingi Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dan Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur Indyah Aryani.
Orang nomor satu di Jatim itu meninjau peternakan Kelompok Tani Ternak “Barokah Jaya” di Desa Soko, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan. Sebagai informasi, terdapat 52 ekor sapi di peternakan milik Haji Supar tersebut. Beberapa ternak di antaranya menunjukkan gejala tanda klinis penyakit PMK pada sapi. Adapun gejala tanda klinis penyakit PMK pada hewan ternak meliputi demam tinggi (39-41 derajat Celcius), keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak mau makan, dan kaki pincang.
Tak hanya itu, hewan ternak yang terkena PMK juga mengalami luka pada kaki dan berujung pada lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, napas cepat, produksi susu turun drastis, bahkan tubuhnya menjadi kurus. Dengan seksama Gubernur Khofifah meninjau satu per satu sapi dalam peternakan tersebut. Dalam tinjauannya, kondisi beberapa ekor sapi mulai pulih setelah sebelumnya dilaporkan diberi suntikan antibiotik dan vitamin dua kali dengan jarak tiga hari. Namun beberapa sapi memang masih menunjukkan tanda-tanda gejala PMK.
"Kemarin dan hari ini ada 2 kali suntik. Ada proses pemulihan. Kita berharap 3 hari ini ada proses penyuntikan lagi. Mudah-mudahan membaik semua. Ini harus diproteksi dan mendapat penanganan komprehensif dan pihak pemilik akan melakukan identifikasi dari gejala-gejala yang muncul dan segera melaporkan," jelas Khofifah dilansir Kominfo Jatim.
"Untuk hewan ternak yang sudah terkonfirmasi PMK sudah disiapkan obat-obatan, antara lain Analgesik dan Antibiotik yang disuntikkan. Sebelumnya hari Jumat kemarin kondisi obat sangat tipis, dan kami langsung minta dikirim dari Kementan. Jumat sore pun langsung sampai. Setelah itu serentak langsung didistribusikan dan dapat digunakan oleh masing-masing sentra peternakan yang terkonfirmasi penyakit PMK," imbuhnya.
Di samping itu, Gubernur Khofifah langsung melaporkan temuan tersebut kepada Menteri Pertanian RI pada Jumat sore lalu. Tujuannya agar hewan ternak di 4 daerah di Jawa Timur lainnya yang terkonfirmasi terjangkit PMK, segera mendapatkan perhatian khusus.
"Ada 4 daerah; Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto. Sehingga dengan adanya pernyataan kasus wabah PMK oleh Kementan baru bisa pengajuan vaksin ke OIE untuk hewan ternak," kata Khofifah.
Berdasarkan data yang diungkapkan oleh Gubernur Khofifah, kasus pertama yang dilaporkan terjadi di Kabupaten Gresik pada 28 April 2022. Sebanyak 402 ekor sapi potong terjangkit PMK yang tersebar di 5 kecamatan dan 22 desa.
Kasus kedua terjadi pada 1 Mei 2022 di Kabupaten Lamongan. Hingga saat ini terkonfirmasi sebanyak 140 ekor sapi yang tersebar di 3 kecamatan dan 6 desa. Sementara itu di Kabupaten Sidoarjo, kasus serupa tercatat menjangkiti 595 ekor sapi potong, sapi perah dan kerbau yang tersebar di 11 kecamatan dan 14 desa.
Sedangkan kasus keempat dilaporkan terjadi pada tanggal 3 Mei 2022 di Kabupaten Mojokerto. Sebanyak 148 ekor sapi potong yang tersebar di 9 kecamatan dan 19 desa mengalami indikasi terjangkit PMK. Lebih lanjut, mantan Menteri Sosial RI tersebut mengatakan bahwa pendekatan penanganan penyakit hewan berkuku genap ini mirip dengan pengendalian Covid-19. Oleh karena itu, perlu strategi karantina berbasis kandang selama 14 hari untuk menangani wabah PMK pada sapi.
"Penanganannya mirip dengan proses penanganan Covid, karena ini penyebarannya lewat _Airbone_ (transmisi udara). Jadi lebih luas lagi, yakni lewat angin. Dalam radius angin tertentu kemungkinan bisa terbawa. Ternak yang di luar jangan masuk dulu, dan ternak yang di dalam jangan keluar sampai benar-benar pengobatan berlangsung," tegasnya.
Tak hanya di empat kabupaten, Gubernur Khofifah juga mendapat laporan informasi bahwa hari ini ada beberapa daerah lain yang ternaknya mengalami gejala serupa. Tim dinas peternakan Provinsi juga sudah turun dan telah mengambil specimen untuk di cek di lab Pusvetma.
Maka dari itu, Gubernur Khofifah pun meminta masyarakat untuk segera melaporkan ke dinas peternakan terdekat agar segera diambil langkah tindak lanjut. Sedangkan yang positif PMK segera melakukan isolasi atau karantina agar penularan tidak semakin meluas.
"Proses penularannya melalui lendir serta angin, sehingga memungkinkan cepat terjadi penularan sesuai radius arah angin. Kalau satu terkena PMK, maka satu kandang berpotensi tertular. Isolasi berbasis kandang dan karantina berbasis kandang pula. Seluruh ternak yang terkonfirmasi PMK jangan ada pergerakan ke luar sementara yang dari luar jangan masuk," ujar Gubernur Khofifah kembali mengingatkan.
Untuk memaksimalkan proteksi, Gubernur Khofifah meminta agar pasar hewan di 4 kabupaten tersebut ditutup sementara. Alhamdulillah dua pasar hewan di Lamongan telah ditutup sementara.
"Yang disampaikan oleh Keswan (Kesehatan Hewan) penularan ini awalnya terjadi di pasar hewan. Kemungkinan penularan ini didapat dari kambing atau domba yang diimpor secara ilegal dari negara yang belum bebas PMK," kata Khofifah.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menambahkan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah komprehensif sesuai SOP yang sudah ditentukan terhadap 140 sapi yang dilaporkan terjangkit PMK. "Saat ini proses pemulihan nanti kita akan observasi lagi selama 14 hari. Seluruh pasar hewan sudah kamu tutup, yang besar-besar ada 2. Termasuk yang temporer," kata Yuhronur. iNewsMalang
Editor : Arif Handono