Baginya pelarangan buka bersama itu yang menjadi kambing hitam juga pejabat di daerah. Masyarakat akan membanding-bandingkan dengan kegiatan lain seperti perayaan tahun baru, konser musik BlackPink, hingga perhelatan kesenian lainnya. "Saya mohon sekali lagi masyarakat memaklumi. Jangan sampai ditarik-tarik ke masalah-masalah agama. Ini pure sebenarnya negara mengingatkan pada kita semua untuk hidup yang nggak mewah-mewah. Kedua tetap kita menjaga (terhindar dari) Covid-19," ujarnya.
Selain itu, substansi pelarangan buka bersama pejabat dan ASN di daerah juga dinilai menimbulkan kontroversi. Dia mencontohkan ketika rapat koordinasi diadakan siang sampai sore hari, hal itu tentu juga disediakan buka puasa. "Rakor di sore hari kalau pagi mungkin ngantuk, siang ngantuk, ya kita laksanakan kadang-kadang ashar. Ada kegiatan rapat kalau sudah waktunya berbuka masa enggak berbuka. Kami juga nanti meniadakan dan mengurangi yang sifatnya ya makan berlebihan, cukup dengan UMKM yang ada karena sesungguhnya kita harus sama-sama prihatin," tuturnya.
Apalagi momen Ramadhan, biasanya menjadi bagian untuk saling berbagi dengan anak yatim dan kaum dhuafa, melalui acara buka bersama, atau bisa saja kepala daerah diundang untuk menghadiri buka bersama dengan masyarakat. Hal ini tentu memberikan kebimbangan juga bagi pejabat dan masyarakat yang mengundangnya.
https://jatim.inews.id/berita/soal-larangan-buka-bersama-wali-kota-malang-bandingkan-dengan-konser-blackpink.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait