JAKARTA, iNewsMalang.id - Siapa yang tak naik pitam akibat terjebak kemacetan kurang lebih 3 km? Wong cilik atau rakyat biasa saja bisa mengumpat habis-habisan di jalanan. Apalagi jika orang tersebut adalah Presiden Republik Indonesia, orang nomor satu yang memimpin negara dengan luas 1.919.440 km². Namun Presiden Joko Widodo (Jokowi) seolah bisa meredam amarahnya. Jokowi seperti trade mark blusukan-nya, langsung turun dari mobil kepresidenan.
Sepanjang jalan, Presiden yang dilantik pada 20 Oktober 2014 tersebut ramah menjawab masyarakat yang menyapanya. Presiden melambaikan tangannya dengan tenang. “Pak Jokowi, Pak Jokowi,” teriak masyarakat yang menyaksikan Presiden berjalan kaki.
Kisah Presiden terjebak macet barangkali menjadi catatan kelam sejarah peringatan HUT TNI. Bagaimana tidak seorang Presiden yang harus mendapat pengawalan nomor satu malah terjebak macet menuju lokasi acara peringatan HUT TNI. Sungguh kisah tragis yang menjadi kenangan pahit bagi para pengawalnya.
Meski Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sudah meminta maaf, faktanya ada kisah "Marahnya Presiden Jokowi usai Berjalan Kaki 3 km Hadiri HUT TNI". Sepenggal kisah ini terekam dalam buku “Menjaga Jokowi Menjaga Nusantara: Catatan Perjalanan Jaguar Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden” karya Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan.
Dilansir Sindonews.com pada Jumat (18/8/2023), Mayjen TNI Mohamad Hasan pada saat itu adalah Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Dangrup) A Paspampres. Kenangan mengawal Presiden Jokowi terjebak macet menjadi pengalaman yang tidak bisa dilupakan bagi Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan. Grup A diberi tanggung jawab melakukan pengamanan jarak dekat kepada Presiden, Ibu Negara, dan keluarganya.
Editor : Arif Handono
Artikel Terkait