MALANG, iNewsMalang.id - Fenomena embun upas atau frost yang menyerupai salju membuat kawasan Wisata Gunung Bromo ramai dikunjungi wisatawan. Apalagi ketika momen liburan panjang seperti saat ini.
Seorang pelaku usaha travel wisata Bromo Rio Ananda Putra meyebut, memang ada kenaikan signifikan terhadap pengunjung wisatawan yang menuju ke Gunung Bromo dan Semeru. Apalagi ketika memasuki hari libur panjang sejak Kamis (1/6/2023) hingga Minggu mendatang.
"Ada kenaikan 60 persen lebih memang dibandingkan bulan sebelumnya. Rata - rata pengunjung bawa mobil sendiri," ungkap Rio, yang juga menyewakan Jeep ke Gunung Bromo.
"Tetap dibatasi sesuai kuota, untuk hari ini saja itu kurang lebih ada sekitar 2.022 pengunjung. Untuk suhunya bisa sampai minus atau pada titik beku air atau suhunya sekitar mendekati 0 derajat celsius (titik beku air)," kata Septi Eka dikonfirmasi pada Jumat (2/6/2023).
Septi menjelaskan, bila jumlah kunjungan tahun ini smp akhir Mei 2023 sekitar 171.858 orang. Dari jumlah itu sekitar 3.000 wisatawan berasal dari wisatawan mancanegara.
"Untuk wisman sekitar 3.000 pengunjung memang tertarik untuk melihat embun beku, hari - hari inilah saatnya yang tepat," kata Septi.
Dirinya mengatakan munculnya fenomena frozen tidak akan setiap hari. Sehingga, tidak semua pengunjung bisa menikmatinya. Apalagi kemunculannya juga bergantung pada kondisi suhu dan cuaca yang ada di kawasan Gunung Bromo Tengger Semeru.
"Saya juga tidak bisa menjanjikan bahwa setiap hari embun beku ini ada, karena kemunculannya sangat bergantung pada kondisi suhu dan cuaca pada saat tersebut," pungkasnya.
Sebagai informasi fenomena salju atau frost memang kerap muncul saat memasuki musim kemarau di kawasan Gunung Bromo Semeru. Suhu udara yang dingin mencapai angka 8 derajat sampai 12 derajat saat siang hari, dan 0 derajat sampai 7 derajat saat malam hingga pagi hari diduga menjadi penyebab munculnya fenomena salju.
Gunung Bromo merupakan salah satu kawasan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang dikelola Balai Besar TNBTS. Ada empat kabupaten yang menjadi pintu masuk kawasan TNBTS, yaitu Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Lumajang.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait