JAKARTA, iNewsMalang.id - Eko Kunthadi, Pegiat media sosial sudah mengunjungi Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur untuk meminta maaf kepada Ustazah Imaz Fatimatuz Zahra dan keluarga Lirboyo atas perbuatannya yang dianggap menghina di media sosial, Kamis (15/9/2022).
Didampingi oleh Guntur Romli, kunjungan Eko Kunthadi dibuat pertemuan digelar di Auditorium Yayasan Pondok Hidayatul Mubtadiin, Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.
Dikutip dari laman resmi NU Online, pertemuan mereka berlangsung selama satu jam dan menghasilkan permintaan maaf Eko diterima dan akhirnya menghasilkan enam poin kesepakatan.
"Kehadiran saya ke sini cuma satu, saya merasa melakukan kesalahan, saya datang ke sini untuk minta maaf. Saya salah dan saya ke sini untuk minta maaf," kata Eko Kuntadhi kepada wartawan.
Eko sendiri mengaku meras takjub dengan keramahan yang diberikan oleh keluarga besar Pesantren Lirboyo kepadanya.
Meski ia datang dengan membawa kesalahan yang membuat gaduh dunia maya, namun Pesantren Lirboyo tetap menerimanya dengan rasa kekeluargaan.
"Ketika saya dari Jakarta ke sini membawa kesalahan, alhamdulillah saya di sini diterima sebagai tamu, diperlakukan dengan baik, diajak ngobrol, diapresiasi sebagaimana layaknya keluarga," kata Eko.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Ning Imaz, Gus Rifqil, para kiai, dan seluruh santri dan alumni Pesantren Lirboyo karena sudah dibukakan pintu maaf atas kesalahannya yang dianggap telah menghina Ning Imaz, bahkan juga menghina Ibnu Katsir serta agama Islam itu sendiri
"Saya berterima kasih kepada Ning Imaz, Gus Rifqil, kepada seluruh kiai di pondok pesantren Lirboyo, kepada para santri dan alumni, (karena) orang yang salah seperti saya ini diapresiasi dan diberikan pintu maaf," ungkap Eko.
Ia juga mengaku akan belajar dari kesalahannya dan mengimbau masyarakat Indonesia untuk menjadikan kesalahannya itu sebagai pelajaran. Terutama tentang bermedia sosial dengan baik.
"Saya mengimbau kepada teman-teman bahwa (kesalahan) ini menjadi pelajaran buat kita. Jempol kita, cara berpikir kita, barangkali butuh harus saring sebelum kita sharing (menyebar konten/berita)," pungkasnya.
Ning Imaz juga sudah menyampaikan penerimaan maaf kepada Eko Kunthadi. Sikap ini diambil Ning Imaz atas dasar petunjuk para kiai dan masyayikh yang ada di Lirboyo.
Ia pun juga meminta Eko untuk melakukan perbaikan diri hingga siapa pun diminta untuk menghargai keyakinan orang lain terhadap agama.
"Atas petunjuk masyayikh, ya tentu secara personal saya memaafkan. Untuk lebih berhati-hati, buat introspeksi lagi untuk kita dalam bersikap dan bertindak. Penghargaan orang, siapa pun, terhadap apa yang dia yakini itu patut dihargai. Jadi kita tidak bisa mengolok-olok keyakinan orang lain," ujar Ning Imaz.
Diberitakan sebelumnya, cuitan Eko menuai kontroversi usai dirinya menggungah video tausiyah Ning Imaz. Dalam potongan tersebut, ada keterangan atau caption berupa ungkapan yang bernada kasar yakni Kadal hingga selangkangan.
Unggahan Eko Kuntadhi di media sosialnya dikomentari oleh Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia-New Zealand Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir.
Berdasarkan keterangan dari laman resmi NU Online yang memproduksi video ceramah itu, Ning Imaz sedang menjelaskan tentang tafsir Surat Ali Imran ayat 14.
Video ini juga diunggah di TikTok NU Online dengan judul thumbnail 'Lelaki di Surga Dapat Bidadari, Wanita Dapat Apa?'
Editor : Arif Handono