iNewsMalang.id - Berbagai ilmu pengetahuan menyampaikan soal Bumi. Planet yang kita tinggali tersebut bergerak memutar dengan kecepatan rotasi 1.675 kilometer/jam. Tapi pernahkah terpikir mengapa Bumi berputar tapi manusia tidak ikut berputar juga atau sekedar merasakannya?
Jawabannya terletak pada sifat pergerakan Bumi. Ini sama ketika kita berada di dalam pesawat, di mana pesawat melaju pesat di ketinggian tapi kita tidak bisa merasakan pergerakan pesawat karena semua yang ada di pesawat bergerak secara bersama-sama.
Kita baru bisa melihat pergerakan pesawat ketika melihat awan di luar. Hal yang sama berlaku dengan rotasi Bumi. Untuk diketahui, Bumi menyelesaikan putaran penuh pada porosnya setiap 23 jam 56 menit, berputar tanpa henti dengan kecepatan yang konstan.
Kita baru akan merasakan perputaran Bumi dan ikut bergerak ketika Bumi telah mengubah akselerasinya, seperti dilansir dari Live Science, Sabtu (7/1/2023). Dan jika ini terjadi, tentu tidak akan menyenangkan karena ini lah yang disebut sebagai kiamat.
Ketika Bumi berubah akselerasi rasanya akan seperti menginjak rem secara tiba-tiba tapi ini skalanya jauh lebih besar. Belum lagi ditambah pergerakan atmosfer berkecepatan 465 meter per detik yang akan menyapu bersih permukaan Bumi.
Lantas mengapa Bumi terus menerus berputar? Karena tidak ada yang menghentikannya. Ketika Tata Surya kita terbentuk dari awan debu yang runtuh dan berputar menjadi piringan akresi pipih dengan tonjolan di tengahnya, semua planet mewarisi rotasi itu.
Matahari, semua planet tetangga kita, bulannya, dan semua yang tersebar di sistem kita masih berputar setelah miliaran tahun karena inersia. Untuk mengganggu itu, kekuatan eksternal yang tidak seimbang harus diterapkan.
Dalam istilah sederhana, seluruhnya harus bertabrakan dengan beberapa objek lain, dan membuat rotasi menjadi berantakan. Kalau sudah seperti ini, yang dibutuhkan hanyalah amal ibadah dan semua perbuatan baik.
Editor : Arif Handono