SUKABUMI, iNewsMalang.id - Mengejutkan! Warga Sukabumi bernama Wibowo mendeklarasikan diri siap maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Motifasi Wibowo mencalonkan diri didasari atas kesungguhan untuk membangun Indonesia.
Pria yang menjabat Kepala Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syamsul Ulum ini mengakui tidak memiliki modal uang miliaran atau triliunan rupiah. Dia juga menyadari, tidak dikenal masyarakat.
Walaupun begitu, kata Wibowo, dirinya siap mencalonkan diri menjadi orang nomor satu di Indonesia dengan visi dan misi membangun kejayaan Indonesia seperti pada zaman Presiden Soekarno.
Bukan lelucon, pencalonan Wibowo ini dilakukan serius. "Saya melihat Indonesia ini negara besar. Negara kepulauan terbanyak di dunia. Pantainya terpanjang nomor 2 setelah Kanada," kata Wibowo, Jumat (27/1/2023).
Kemudian, Indonesia populasi terbanyak nomor 4 setelah China, India, Amerika. Mayoritas penduduknya muslim. "Itu sangat diperhitungkan. Apalagi sejak Indonesia merdeka, kita menganut kebijakan politik bebas dan aktif termasuk anggota gerakan non-blok di Asia Afrika," ujar Wibowo.
Saat ditanya soal aturan sistem ambang batas pencalonan presiden ( Presidential threshold) dan dukungan parpol? Wibowo yang juga penulis buku Indonesia Undercover ini meyakini tetap bisa mencalonkan diri dengan meminta izin kepada rakyat Indonesia dan memohon rida Allah SWT.
"Semua kendalinya Allah. Kalau Allah sudah kun fayakun, urusan selesai. Entah bagaimana caranya itu biar Allah yang mengatur.
Bisa jadi saya nanti dipinang oleh partai sebagai calon presiden. Kita kan tidak tahu. Atau karena keberanian saya ini mencalonkan diri tiba-tiba banyak partai yang melirik, kan bisa juga," tutur dia.
Apa modal Wibowo untuk nyapres? Wibowo meyakinkan persoalan tersebut dikembalikan ke Allah SWT sebagai penguasa segalanya.
Menurut Wibowo, uang triliunan untuk modal menjadi capres, tidak sulit bagi Allah SWT untuk menyediakannya. Caranya? Kembali Wibowo mengumpamakan, mungkin ke depan dia mendapatkan support atau investor yang mau membiayai.
"Saya digandeng oleh partai mana pun yang penting saya berpegang kepada nasionalisme Soekarno. Karena Bung Karno itu guru politik saya. Jadi sudah waktunya saya untuk muncul," ucap Wibowo.
"Kalau Allah berkehendak dipinang PDIP, tidak ada salahnya. Karena kalau PDIP memang sekarang kan number one, karena jumlah kursinya kebih banyak. Satu itu cukup karena dalam ajaran agama Islam tidak ada koalisi, adanya musyawarah," ujar dia.
Editor : Arif Handono