SURABAYA, iNewsMalang.id - Kampanye Gerakan Zakat Bersama Gubernur Jawa Timur dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jatim diluncurkan di Gedung Negara Grahadi pada Minggu (26/3). Kampanye ini ditandai dengan Gubernur Khofifah membayarkan langsung zakat malnya dan diikuti oleh para Kepala OPD dan Forkopimda, serta pelaku Dunia Usaha dan Industri Kerja (DUDIKA).
Usai membayar zakat, orang nomor satu di Jatim itu menyampaikan, ada empat wasiat (catur piwulang) Sunan Drajat sebagai pengingat untuk ber infak, shodaqah dan berzakat. Empat wasiat itu adalah wenohono pangan marang wong kang kaliren (berilah makan kepada orang yang kelaparan), wenehono teken marang wong kang wuto (berilah tongkat pada orang yang buta) , wenohono sandang marang wong kang wudo(berilah baju pada orang yang tidak berpakaian), dan wenehono payung marang wong kang kaudanan (berilah payung kepada orang yang kehujanan). Nasihat ini dikenal dengan catur piwulang Sunan Drajat.
"Bahwa kita harus bersyukur atas kelebihan yang Allah anugerahkan kepada kita semua. Di makam Sunan Drajat di Lamongan ada pesan yang bermakna untuk motivasi kita untuk berinfak, shodaqah dan zakat ," ungkap Khofifah.
Terkait wasiat pertama, yaitu wenohono pangan marang wong kang kaliren yang artinya berilah makan pada orang yang kelaparan. Gubernur Khofifah berpesan, agar setiap orang mau berbagi rezeki dalam bentuk pangan kepada saudara sesama. Apabila tidak menemukan atau tidak tahu kemana harus menyalurkannya, Baznas Jatim bisa menjadi amilnya.
Salah satunya lewat Z Chicken Baznas yang diluncurkan oleh Baznas RI. Z Chicken ini merupakan bantuan usaha mulai dari bahan baku pemasaran untuk meningkatkan perekonomian masyarakat hingga bisa menjadi orang yang berinfaq, bersodaqah dan berzakat baik dalam bentuk harta atau pangan.
"Ketika saya diajak melaunching Z Chicken dengan Ketua Baznas Pusat, saya menyampaikan ada saudari-saudari kita driver ojol perempuan yang 90% nya adalah single mom dan 10% nya memiliki anak berkebutuhan khusus. Kita lalu memberikan layanan secara kontinu pada mereka," sebutnya.
Wejangan ini pun berhubungan dengan pesan selanjutnya, wenehono teken marang wong kang wuto atau atau berilah tongkat pada orang yang buta. Mantan Mensos RI itu menyebut bahwa hal ini tidak perlu diambil secara harfiah.
Artinya, rezeki lebih yang disalurkan melalui Baznas ini diharap dapat membantu saudara-saudara yang membutuhkan untuk "berjalan," yaitu menjalankan hidup dengan baik dan meningkatkan taraf hidup mereka.
Bukan cuma dengan bantuan Z Chicken Baznas, Pemprov Jatim juga memberikan bantuan Zakat Produktif untuk para pelaku Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) agar usaha mereka dapat terus berjalan dan terbebas dari jeratan hutang.
"Saudara kita pelaku UMKM ini sasaran yang mudah bagi bank titil dan rentenir. Mereka sangat tercekik dengan bunganya dan usahanya terancam, karena itu Pemprov Jatim memberikan bantuan berupa Zakat Produktif agar kelangsungan hidup mereka terjaga," ujarnya.
Soal wasiat ketiga dan keempat, wenohono sandang marang wong kang wudo (Berilah pakaian pada orang yang tidak berbaju ) dan _wenehono payung marang wong kang kaudanan (Berilah payung pada orang yang kehujanan) Khofifah berpesan bahwa zakat yang kita berikan akan memberikan kelayakan hidup serta perlindungan sehari-hari bagi para mustahiq.
Khofifah lantas menekankan bahwa pintu kita untuk menyalurkan rezeki dan zakat terbuka dari mana saja. Tegasnya, sebagian harta yang disisihkan sangat bermakna bagi para mustahiq yang membutuhkan, apalagi jika mencakup sandang, pangan dan papan serta pendidikan.
Editor : Arif Handono