Dengan semangat yang masih sama, tantjapan dadakan ingin mengajak anak muda blitar khususnya, menyalurkan hobi dalam sirkuit kesenian. Bukan saja membuat film tetapi mengapresiasi film juga. Adapun film yang dipertontonkan malam itu antara lain: Nebeng, Anakku Sayang Salah Jalan, Warung Dating, dan Kembali(k)an. Keempatnya merupakan hasil produksi dari komunitas film Blitar.
Bagi sebagian masyarakat, parade drum dan tantjapan dadakan dianggap sebagai wahana hiburan yang berbeda menjelang idulfitri. Selain sebagai ajang hiburan, acara ini juga dianggap sebagai salah satu cara untuk merayakan kebahagiaan dan rasa syukur. Melalui parade drum, masyarakat dapat mengekspresikan kegembiraan mereka dengan cara yang unik dan kreatif. Sementara itu, melalui tantjapan dadakan, pesan-pesan kebaikan dan moral dapat disampaikan secara efektif dan menyentuh hati.
Akhirnya, selamat Idul Fitri 1444 H. Mohon maaf lahir dan batin. Kiranya apapun bentuk kesenian itu, selama bernafaskan kejujuran dan keadilan serta memberikan dampak positif tak perlu berpikir lama untuk terlibat mendukungnya.
Penulis: Dosen Jurusan Fotografi, FSMR, ISI Yogyakarta
Editor : Arif Handono