MALANG, iNewsMalang.id - Persaingan sengit mewarnai jalannya Trial Game Dirt 2024 hari kedua seri terakhir di Malang. Para pembalap dipaksa tampil optimal sepanjang hari kedua Sabtu (12/10/2024), dibandingkan hari pertama kemarin.
Jika pada hari pertama seri kelima di Lapangan Rampal, Kota Malang, kemarin para riders sempat ada yang mengalami kendala pada motornya, terutama rantai yang putus. Kali ini mereka berusaha maksimal memberikan penampilan terbaiknya.
Nama pembalap muda M. Zidane Alnesa, menajdi perbincangan di seri lima. Zidane sempat membukukan catatan waktu terbaik hingga 2 menit 13 detik, disusul Latian Juan yang didapuk meraih juara utama Trial Game Dirt 2024.
Namun secara umum Lantian Juan, tampil sebagai juara umum darı lima seri kejuaraan nasional (Kejurnas) Trial Game Dirt 2024. Lantian Juan unggul secara akumulasi poin dari riders lainnya. Tapi keberhasilan Latian Juan, juara umum tidak diikuti juara seri lima di Malang. Sebab sang juara disabet pembalap muda asal Udanawu, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Site Manager Trial Game Dirt 2024 Abed Nego Antoro mengungkapkan, ketatnya persaingan di seri terakhir ini karena masih ada tiga nama yang sempat bersaing di posisi juara umum. Ketiga nama ini yakni Latian Juan, M. Excel, dan Ivan Harry.
"Sekarang kita ubah sistem poinnya. Jadi persaingannya semakin ketat. Jadi benar-benar untuk menentukan juara umum di sini (seri terakhir di Malang)," kata Abed Nego Antoro, pada Sabtu malam (12/10/2024).
Apalagi kemunculan nama-nama pembalap muda seperti M. Zidane Alnesa dan Rivaldi Julian, juga disebut menjadi efek kejut bagi crosser senior. Nama Zidane bahkan mampu membuat rekor catatan terbaik sepanjang penyelenggaraan Kejurnas Trial Game Dirt 2024 ini.
"Tahun ini banyak tampilnya pembalap-pembalap baru, contohnya kemarin ada M. Zidane, yang meskipun absen (di beberapa seri) nongolnya M. Zidane (di seri Malang) ini mengacak - acak poin gitu," terangnya.
Sementara itu, Direktur Genta Auto & Sport, Mariachi Gunawan menyebut, persaingan Trial Game Dirt 2024 lebih ketat karena adanya perbedaan regulasi penggabungan poin darı campuran open sama FFA open. Dimana para crosser yang tidak punya motor untuk kelas Campuran Open, bisa ikut di FFA open.
"Jadi mereka bisa ikut di FFA dan untuk memperebutkan juara umum seri," kata Mariachi Gunawan.
Lantian Juan, Juara Umum Trial Game Dirt 2024 mengakui ketatnya persaingan seri lima kali ini. Makanya di seri terakhir ini, ia hanya mencoba bermain aman karena telah menjadi juara di tiga seri sebelumnya, sehingga secara poin unggul dari pesaingnya.
"Jadi juara umum nasional 2024 sangat luar biasa sekali, persaingannya juga sangat ketat, lebih ketat 2024, dibandingkan 2023 yang lalu. Mulai bibit - bibit muda semua sudah mulai main semua. Jadi buat saingan lebih ketat lagi," ujar Latian Juan.
Menurutnya, ada tiga seri darı lima seri yang dianggap terberat yakni Seri 2 Sidoarjo, Seri 3 Yogyakarta, dan Seri 5 Kota Malang. Terlebih di seri terakhir ini ia harus bersaing dengan tiga pembalap, dimana salah satunya crosser muda M. Zidane Alnesa.
"Saingan berat Excel, Zidane, Om Harry semua berat. (Tahun ini) pembalap-pembalap muda lebih main, ikut main ke trial game, itu pembalap mudah bisa bersaing lagi. Kalau tahun lalu kan sepi, mungkin agak sepi belum pada main-main, tahun kemarin mulai main tahun ini lebih ramai lagi," bebernya.
Di sisi lain, M. Zidane Alnesa juara seri lima masih tidak menyangka bakal menggondol juara di seri terakhir di Kota Malang. Apalagi ia sebenarnya absen pada dua seri sebelumnya, yakni seri 3 di Yogyakarta dan Seri B di Sukoharjo, Jawa Tengah.
"Alhamdulillah nggak nyangka, soalnya ada kendala juga, pada waktu campuran open, harapan juara umum berat ya, tapi berhasil meraih posisi satu (di seri terakhir)," kata Zidane Alnesa, crosser asal Kabupaten Blitar.
Crosser berusia 18 tahun ini juga senang bisa disebut pembalap muda potensial yang bisa menyaingi para seniornya, pada keikutsertaan perdananya di Trial Game Dirt. Baginya dirinya hanya berusaha menunjukkan performa dan skill terbaiknya di setiap putarannya.
"Senang banget, bisa dibilang pembalap termuda, berprestasi bisa berprestasi, senang banget dibilang gitu mas sebenarnya," tukasnya.
Editor : Avirista Midaada