Viral Supeltas Jadi Korban Penganiayaan di Malang, Polisi Amankan Pelaku

MALANG, iNewsMalang.id - Aksi penganiayaan seorang Sukarelawan Pengatur Lalu-Lintas (Supeltas), di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang oleh sejumlah orang, viral di beberapa platform media sosial. 

Baca Juga

Pendakian Gunung Arjuno-Welirang Ditutup Mulai 1 November, Ini Alasannya

Peristiwa penganiayaan terekam CCTV, terjadi di depan SPBU Kendalsari, Desa Ngijo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang pada Minggu (27/10/24) sekitar pukul 15.00 WIB.

Korban melaporkan penganiayaan itu ke Polsek Karangploso. Mendapat laporan tersebut, polisi kemudian memburu dan berhasil menangkap pelaku dan mengamankan barang bukti berupa kacamata korban yang pecah dan rekaman CCTV.

Baca Juga

Makan Siang Gratis Masuk Program Prioritas di APBD 2025 Kota Malang

Kasihumas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto membenarkan saat ini pelaku sudah diamankan Polisi untuk proses penyidikan.

Baca Juga

Ana Maulidiyah, Santriwati Ponpes Mansyaul Ulum Juarai Lomba Baca Kitab Se-Asia Tenggara

“Iya benar, kami sudah menangkap pelaku dan saat ini sedang diproses,” kata Dadang saat dikonfirmasi di Mapolres Malang (29/10/2024). 

Saat kejadian, korban bernama Wachid Chadafi (41) warga Desa Ngenep Kecamatan Karangploso sedang istirahat untuk minum, usai menyeberangkan kendaraan. Tiba-tiba, ia didatangi 3 orang tak dikenal dengan mengendarai sepeda motor Honda Verza. 

Baca Juga

Polres Malang Kerahkan 296 Personel Gabungan Amankan Debat Perdana Pilkada 2024

“Korban yang merupakan tuna rungu dan wicara, saat itu sedang istirahat. Kemudian pelaku datang dan langsung memukul sebanyak 3 kali serta menendang,” tambah Dadang.

Baca Juga

2 Juta Surat Suara Pilkada Kabupaten Malang Tiba di Gudang Logistik KPU

Sementara satu pelaku lainnya melontarkan kata-kata kasar kepada korban. Usai melakukan penganiayaan, ketiga pelaku langsung kabur melarikan diri.

Kini, polisi terus melakukan penyidikan terkait kasus penganiayaan ini. 

“Untuk pelaku lainnya masih kita dalami. Kalau terbukti akan kita proses lebih lanjut,” pungkasnya.

Editor : Saif Hajarani