MALANG, iNewsmalang.id - SMK Telkom Malang mengembangkan kemampuan siswanya dengan mengadakan Moklet Youth DigiTalent. Kegiatan ini untuk mendekatkan dan mengenalkan para siswa - siswi SMK Telkom dengan dunia kerja dan industri.
Moklet Youth DigiTalent ini menghadirkan dua pembicara darı enterpreneur, yakni Ali Rifki pengusaha dan juga koordinator Presidium Aremania, dan Bayu Skak influencer serta entertainer asal Malang. Kegiatan ini juga diiringi pameran karya siswa SMK Telkom.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai menuturkan, kegiatan Moklet Youth DigiTalent merupakan bagian upaya menghubungkan antara siswa dengan dunia industri dan usaha di luar. Salah satunya dengan menghadirkan pembicara dari berbagai pihak yang berkarier, baik dari orang tua siswa sendiri, maupun darı pihak luar di dunia usaha.
"Supaya anak kita harus beradaptasi dengan dunia industri, dunia kerja dan dunia dimana mereka siap berkompetisi, dengan berbagai event kegiatan, uang memperkenalkan mereka dengan dunia tersebut. Supaya mereka cepat beradaptasi, karena kalau tidak dikenalkan sejak mereka mulai sekolah," kata Aries Agung Paewai, saat membuka Moklet Youth DigiTalent, Senin (4/11/2024).
Aries juga menekankan, kegiatan sharing dengan pelaku di dunia industri mampu menciptakan link and match antara dunia pendidikan ke dunia industri, termasuk menyiapkan darı sisi kualitas sumber daya manusia (SDM) masing-masing siswa.
"Kita berharap nati mereka pada saatnya akan lulus, mereka bisa lebih fight dan lebih siap masuk di dunia kerja industri, termasuk mereka untuk melanjutkan ke perguruan tinggi," ucapnya.
Ali Rifki Koordinator Presidium Aremania
Inovasi yang dilakukan ini juga ia dorong agar diterapkan di berbagai sekolah lain, terutama sekolah kejuruan di Jawa Timur. Hal ini untuk meratakan kompetensi dan persaingan antar sekolah.
"Jangan sampai nanti jauh gap-nya antara sekolah-sekolah, apakah negeri swasta yang ada di Jawa Timur. Kita berharap persaingan yang sama, punya kompetensi yang sama, walaupun bidangnya berbeda, tapi mereka fight dengan dunia kerja dan dunia industri yang akan dihadapi," jelasnya.
Sementara itu, Kepala SMK Telkom Malang Rahmat Dwi Jatmiko menuturkan, selama tiga hari ke depan akan memberikan kesempatan bagi siswanya untuk berinteraksi dan berkolaborasi, dengan orang-orang yang berkecimpung di dunia usaha maupun berkarir di industri. Hal ini supaya memberikan inspirasi dan mengembangkan potensi siswa untuk terkoneksi di dunia usaha dan industri.
"Kita berkolaborasi dengan praktisi, jadi selama tiga hari ke depan anak-anak ini akan mendapat mentor dari praktisi, terkait mencari ide bisnis, kemudian bagaimana mencari tim, bagaimana mereka mengembangkan bisnisnya, sampai ke bagaimana mencari pendanaan," kata Rahmat Dwi Jatmiko.
Kehadiran Ali Rifki dan Bayu Skak, diharapkan mampu memberikan pencerahan dan inspirasi ke para siswa, terkait sisi lain dunia usaha dan industri. Ia mencontohkan bagaimana kehadiran Ali Rifki, mantan manajer Arema FC, sekaligus Koordinator Presidium Aremania, dan pengusaha, serta Bayu Skak dari influencer, diharapkan mampu memberikan stimulus bagaimana mencari jaringan dan mendekatkan ke dunia industri kreatif.
"Kami berharap pengalaman Pak Ali Rifki dalam networking dalam menjalin kolaborasi dan sebagainya Itu bisa memberikan insert bagi anak-anak, terkait itu juga, saya pikir untuk mendekatkan ke anak-anak, termasuk yang ketiga dia (Bayu Skak) berada di industri kreatif," ujarnya.
Di sisi lain, Ali Rifki memotivasi agar setiap siswa bisa menjadi pribadi yang bermanfaat. Hal ini ia putuskan ketika maju dalam pemilihan Presidium Aremania, yang ingin memberikan manfaat kepada Arek Malang, pasca tragedi Kanjuruhan.
"Jangan cuma dolan (main), tapi juga sambil bekerja, ketika kalian berangkat sekolah harus bermanfaat, bukan bagi kalian tapi bagi orang lain juga," ucap Ali Rifki.
Dirinya pun menyatakan, potensi industri keolahragaan yang dikelola secara bermartabat akan menghasilkan kesejahteraan dan kemajuan bersama. Iklim itulah yang mencoba ia bangun di Aremania bersama Dewan Presidium.
"Saya pengen masyarakat Malang raya pengen jadi suporter yang bermanfaat, demi sepakbola tanpa ada cacian, bullying, tanpa ada makian. Kita mulai dari Aremania," tukasnya.
Editor : Avirista Midaada