MALANG, iNewsmalang.id – Terkait informasi data Dinas Kesehatan Kota Malang, di tahun 2023 ada 51 perempuan yang telah menikah mempunyai gejala awal mengidap kanker serviks, dan 15 perempuan terindikasi terserang penyakit yang sama di tahun 2024.
Data ini ditemukan saat proses skrining IVA (Inspeksi Visual Asam Acetat) yang sudah dilaksanakan dua tahun terakhir, dengan jumlah sasaran pemeriksaan terhadap 400 perempuan menikah di Kota Malang.
Upaya serius Dinas Kesehatan Kota Malang terus dilakukan untuk melakukan pencegahan, sejak dini. Kanker serviks yang 99 persen disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV), pencegahan bisa melalui vaksinasi HPV saat perempuan berusia remaja.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif, "pencegahannya (kanker serviks) bisa melalui vaksinasi HPV. Dan kini pemerintah sudah menyertakan vaksinasi HPV sebagai program imunisasi wajib untuk remaja perempuan."
Tidak bisa dianggap remeh, karena terlambat terdeteksi, kanker serviks yang disebabkan oleh HPV bisa mematikan. Bahkan di Indonesia, kebanyakanperempuan tidak sadar mereka telah teinfeksi dan baru diketahui saat menginjak usia dewasa atau sudah menikah. Sehingga, pencegahan melalui vaksinasi HPV menjadi langkah krusial.
"Pemberian vaksinasi HPV, ini sebagai pencegahan. Tubuh yang telah mendapatkan vaksin ini, akan merespon dan punya imunitas ketika termasuki virus," Jelas dokter Husnul.
Saat ini, Dinas Kesehatan Kota Malang telah memberikan vaksinasi HPV kepada anak-anak perempuan duduk di bangku kelas 5 dan 6 sekolah dasar, dengan sasaran 11.187 pelajar perempuan terimunisasi.
Vaksinasi lanjutan rencananya akan juga diberikan kepada remaja perempuan atau pelajar kelas 9 usia 15 tahun dengan target sasaran 6.213 pelajar.
Selain upaya pencegahan sejak dini oleh pemerintah, pemahaman masyarakat khususnya orang tua kini dituntutturut berperan aktif. Mengingat, hampir sebagian besar orang tua belum sepenuhnya memahami soal vaksin HPV.
Sebagai informasi, kanker serviks menjadi salah satu ancaman kesehatan terbesar bagi wanita di Indonesia.
Editor : Deni Irwansyah