JAKARTA, iNewsMalang.id - Di Jawa-Bali kasus covid-19 mengalami kenaikan beberapa hari belakangan. Kenaikannya, memang tidak besar, tapi terus diamati oleh Kemenkes.
Tiga provinsi di Jawa-Bali tercatat mengalami kenaikan kasus beberapa hari ini, yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Bali. Meski naik, Kemenkes memastikan peningkatan kasusnya masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan puncak kasus Omicron di akhir Februari 2022.
Menyikapi hal ini, Ahli Epidemiologi Griffith University Australia, dr Dicky Budiman, memperingatkan masyarakat Jawa-Bali agar lebih mengetatkan protokol kesehatannya lagi. Selain itu, pemerintah harus aktif melakukan 3T lagi di masyarakat yang dinilai Dicky sudah sangat rendah.
"Meski sudah melewati gelombang Omicron, tapi studi yang dilakukan di beberapa negara menunjukkan bahwa Omicron ini membawa ancaman berbeda dibanding varian sebelumnya, termasuk kelahiran subvarian dari Omicron," kata Dicky pada MNC Portal, Rabu (13/4/2022).
Dengan kondisi tersebut, Dicky menegaskan bahwa kenaikan kasus di Jawa-Bali harus tetap direspons serius oleh pemerintah maupun masyarakat.
"Saya katakan, kenaikan ini adalah alarm peringatan. Bukan saya menakut-nakuti, tapi ini adalah gunung es yang bisa saja sewaktu-waktu meningkat tajam lagi jika penanganannya lemah," tuturnya.
Ada beberapa poin disampaikan Dicky menyoal potensi meningkatnya kasus Covid-19 dalam waktu dekat ini, terlebih setelah Lebaran 2022. Salah satunya adalah cakupan vaksin dua dosis yang belum merata di beberapa wilayah. iNews Malang
Editor : Arif Handono