get app
inews
Aa Read Next : Tiga Orang Jemaah Haji Indonesia Yang Meninggal Dunia di Tanah Suci

Indah Soewanto, 30 Tahun Menjadi 'Kartini' Pejuang Karakter Anak dan Perempuan

Rabu, 20 April 2022 | 12:03 WIB
header img
Sosok 'Kartini' pejuang karakter anak dan permpuan selama 30 tahun (Foto: Dok/Ist)

Yogyakarta, iNewsMalang.id - Indah Soewanto menegaskan perempuan dijajah lelaki karena memberi kesempatan. Selama 30 tahun Indah meneladani nilai-nilai yang telah ditinggalkan oleh RA Kartini. Ada 5 nilai yang menginspirasinya.

5 nilai tersebut meliputi: pribadi yang gemar membaca dan belajar, hobby menulis dan membuat karya yang banyak menginspirasi, mencintai bangsa Indonesia khususnya kaum perempuan, berjiwa sosial dan penuh rasa kasih sayang, terakhir adalah sosok pemberani dan optimis. 

Wanita tangguh ini lahir di Blitar Jawa Timur, mendapat dukungan penuh dari suaminya yang bernama Philip serta 3 orang anaknya. “Suami saya selalu memberikan ruang, waktu dan kebebasan untuk memilih jalan terbaik atas perjuangan saya. Dia yakin bahwa saya sudah mampu mewujudkan nilai-nilai RA Kartini,” tuturnya, kemaren (19/4/2022). "Anak-anak juga sangat support dengan perjuangan saya, bahkan hampir semua mengikuti jejak kegiatan sosial saya, walaupun berbeda jenisnya. Contohnya, anak perempuan, telah mendirikan sebuah yayasan  bernama Indonesia Indah Foundation, bergerak di bidang kelestarian lingkungan hidup, sosial kemanusiaan dan gaya hidup sehat tanpa konsumsi protein hewani,” lanjutnya.

Ada banyak kesibukan Indah setiap hari di samping mengurus keluarga. Pertama, mengurus sebuah yayasan yang didirikannya bernama LittleCare, beralamat di Jl Kaliurang Km 21,3 Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Yayasan tersebut bergerak di bidang pendidikan informal memiliki sasaran anak-anak usia SD, SMP, remaja dan kaum perempuan. Kedua, menulis buku berdasarkan kisah nyata para perempuan yang tidak memiliki haknya, salah satu bukunya berjudul Suara Perih Perempuan dengan nama pena Putri Kartini penerbit Galang Press pada tahun 2003. Ketiga, kesibukan mengelola villa sebagai hiburan yang menghasilkan.

Dilanjut, tujuan dari misi sosialnya agar generasi penerus, khususnya perempuan, bisa menjadi pribadi yang kuat, tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang akan mematahkan semangat mencapai cita-cita, dan meyakinkan mereka untuk tidak menjadikan diri sendiri sebagai isteri yang tidak berdaya dihadapan suaminya. “Laki-laki tidak akan pernah mampu menjajah perempuan apabila perempuan tersebut tahu dan bertanggung jawab atas kewibawaan atau harga dirinya,” tegasnya.

Bersama LittleCare, Indah telah mendirikan 6 “Childrens’ Creative Rooms” di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berfungsi sebagai tempat belajar, taman bacaan dan tempat kegiatan non-formal lainnya. “Selama tiga puluh tahunan saya terjun di yayasan tersebut , saya telah meluangkan banyak sekali waktu, tenaga, pikiran dengan tanpa menerima upah sepeserpun dari perjuangan itu,” katanya. Kendala terberat yang dirasakannya ketika orang tua siswa tidak memberikan motivasi kepada anak-anak betapa pentingnya pendidikan non-formal yang  diajarkan di LittleCare selama ini. “Untuk mengatasinya, saya harus mengundang orang tua berinteraksi langsung bersama anak-anak mereka, dalam berbagai kegiatan,” jelasnya.

Di sisi lain, dia sering kesusahan peroleh relawan yang murni sependapat dengannya. Pernah gagal di awal justru oleh teman-teman dekat yang tidak konsisten untuk peduli pada orang tidak mampu dan butuh bantuan. Namun Indah bangkit kembali setelah melihat antusias anak-anak didiknya serta dukungan penuh  dari keluarga. Meski demikian, Indah merasakan manfaat yang luar biasa dalam hidupnya. “Saya bahagia bila melihat anak-anak bisa melanjutkan pendidikan lebih tinggi disertai karakter yang saya tanamkan sejak dini,” ungkapnya.

Menurutnya, kaum perempuan sekarang mengalami kemajuan sangat pesat, sebagian mampu mendapatkan hak-haknya. Namun, banyak juga yang menyalahgunakan hak-hak tersebut. Ironisnya lagi, justru mereka yang merendahkan martabatnya sendiri. Mereka tak berfikir panjang bahwa mereka kelak akan menjadi seorang isteri dan ibu sebagai role model bagi anak-anaknya. 

Wanita yang gemar interior design, membaca, menulis, menari serta menyanyi ini, memiliki harapan besar pada kaum perempuan, “Ayolah, para perempuan yang sudah menikmati hak dan kebebasan saat ini, jangan hanya dipakai untuk kepuasan dan kesenangan diri sendiri. Sisihkan waktu untuk mengontrol ke dalam diri masing-masing  atau self control  agar tidak kebablasan atau keblinger. Apabila tidak ada kontrol, maka artinya perempuan telah meletakkan derajat dan martabatnya  sendiri jauh berlawanan dengan harapan RA Kartini,” tuturnya.

Akhirnya Indah menyampaikan tipsnya, “Jadilah perempuan yang tidak keluar dari kodratnya, tetapi menjunjung tinggi derajat dan kehormatan sebagai perempuan, agar tidak satu laki-laki pun mampu meletakkan posisimu di bawah derajatnya. Berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. Intinya, perempuan dijajah laki-laki karena mereka memberi kesempatan. Ingat, Kalau mampu menjadi sosok yang paling dibutuhkan, kenapa bertahan sebagai pendamping atau pelengkap atau konco wingking saja?” pungkasnya. iNews Malang

 

 

Editor : Arif Handono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut