LANGKAT, iNewsMalang.id – Belajar dari jejak sejarah perkembangan Islam di bumi Langkat, Sumatera Utara, salah satunya dapat dilihat dari kehadiran masjid kayu di Desa Besilam, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat. Masjid yang didirikan pada 1885 itu diklaim sebagai buatan Wali Allah.
Sebuah masjid kayu tepatnya didirikan oleh Syeikh Abdul Wahab Rokan Al Kholidi Naksabandiah. Masjid itu tercatat sebagai yang tertua dan hingga kini masih dipertahankan bentuk aslinya, yakni menggunakan kayu.
Syeikh Abdul Wahab Rokan Al Kholidi Naksabandiah membangun masjid kayu di atas sebidang tanah yang diwakafkan oleh sultan Langkat. Sang Syeikh memanfaatkan kayu hutan Babussalam untuk mendirikan masjid dengan dibantu masyarakat dan jamaah Naksabandiyah.
"Masjid ini dibagun memanfaatkan kayu hutan besilam pada masa itu. Menggunakakan alat seadanya," tutur salah satu tokoh agama, H. Hariri Syahrial, Minggu (24/4/2022).
Bagian dalam masjid sendiri terlihat puluhan tiang yang menjulang dari tanah hingga ke bunungan atau langit-langit masjid. Selain itu, sampai saat ini mimbar kayu yang sangat sederhana masih berdiri kokoh. Sementara, beduk yang digunakan sebagai pengingat waktu salat pun maih digunakan.
"Manosah atau masjid bentuknya masih tetap seperti ini. Sama seperti semula, tidak dirubah," kata Hariri.
Masjid kayu dapat dikatakan sebagai saksi bisu penyebaran agama Islam di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara dan penyebaran tarekat Naksabandiyah terbesar di dunia di desa ini.
Sampai saat ini, masyarakat Besilam masih menggunaan masjid atau manosah sebagai untuk salat berjamaah. iNews Malang
Editor : Arif Handono