JAKARTA, iNewsMalang.id - Pemberdayaan masyarakat terus digalakkan, dan salah satu inisiatif yang kembali hadir adalah program Empower Academy Batch 2 di Kota Malang
Program pendampingan dan inkubasi bisnis ini ditujukan bagi 30 UMKM disabilitas terpilih digagas Bentoel Group melalui inisiatif Bangun Bangsa.
Selama enam bulan, para peserta akan mendapatkan serangkaian pelatihan dan pendampingan intensif dengan tujuan utama mendorong kemandirian finansial dan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.
Pada Empower Academy Kota Malang Batch 2, para peserta akan memperoleh pelatihan menyeluruh mengenai keterampilan dasar bisnis. Modul pelatihan dirancang khusus sesuai kebutuhan peserta, dilengkapi dengan mentoring dari para praktisi bisnis. Selain itu, peserta juga akan mendapatkan pendampingan dalam aspek legalitas, akses pasar, dan permodalan.
Menariknya, peserta terpilih dari Batch 1 juga akan mendapatkan pendampingan lanjutan tahun ini untuk membantu memperluas skala usaha mereka.
Hadir Eko Sri Yuliadi selaku Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang, serta Donny Sandito selaku Kepala Dinas Sosial Kota Malang.
Perwakilan jajaran direksi dari kelompok perusahaan yang menyelenggarakan program ini juga turut hadir menunjukkan dukungan penuh mereka.
Dian Widyanarti, Head of Corporate and Regulatory Affairs dari kelompok perusahaan penyelenggara, mengungkapkan kebanggaannya.
"Sebagai pilot project, kami bangga bisa menyelesaikan Empower Academy Batch 1 tahun lalu dengan hasil yang luar biasa," ujarnya.
Dengan completion rate mencapai 96% selama periode program tahun lalu, ini membuktikan komitmen kuat para peserta untuk berkembang dan belajar walaupun tanpa adanya insentif finansial apapun.
Program Empower Academy ini kami ciptakan bukan hanya sekadar untuk membantu pengembangan usaha, tapi juga mendorong perubahan pola pikir masyarakat. Kami bangga dengan hasil yang telah kami capai sejauh ini. Pada Batch 2 di Kota Malang ini, kami berharap dapat memperluas dampak positif tersebut ke lebih banyak UMKM difabel di Indonesia ” kata dia.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
