Presiden RI ke 6 ini kembali mengingatkan kembali tujuan tagline Demokrat untuk mensejahterakan masyarakat sama seperti saat SBY memimpin Indonesia selama 10 tahun. "Demokrat tidak hanya berjanji tapi sudah memberi bukti. Dulu saya memimpin pemerintahan, prioritas saya adalah meningkatkan kesejahteraan. Kedepan sama tujuannya sama, kembali ingin berdiri paling depan tingkatkan kesejahteraan rakyat," tegas SBY.
SBY lantas menegaskan pernyataan AHY bahwa jika Demokrat menang rakyat akan sejahtera,
gaji ASN, TNI Polri, tenaga kesehatan, pensiunan, akan dinaikkan lagi setiap tahun. Termasuk program Demokrat yang ingin guru honorer pegawai honorer akan diangkat menjadi ASN secara bertahap sesuai kemampuan keuangan negara, itu bukanlah janji--janji belaka.
Negarawan asal Pacitan lantas memaparkan program-program yang sudah dirasakan rakyat saat SBY memimpin Indonesia dari masa krisis hingga Indonesia keluar dari kesulitan.
"Saat Demokrat ada di pemerintahan itu sudah dibuktikan. dulu kita angkat guru honorer dan pegawai honorer sebanyak 1,1 juta orang menjadi PNS atau ASN .
Demokrat juga akan meningkatkan ekonomi , ekonomi tumbuh, yang nganggur punya kerja, punya uang untuk membeli kebutuhan sehari hari, rakyat sejahtera, kalau Demokrat yang mengatakan itu,rakyat harus percaya. Karena Demokrat waktu di pemerintahan ekonomi tumbuh 6 persen, sekarang maksimal 5 persen. Jika Demokrat ingin mengurangi kemiskinan dan pengangguran secara tajam, rakyat harus percaya. Karena saat itu memang sudah dilakukan. Artinya Demokrat tidak hanya ngomong, tidak hanya janji tapi sudah memberi bukti," ungkap SBY yang disambut tepuk tangan ribuan massa yang hadir.
Berawal dari mendengar keinginan rakyat agar kembali bisa merasakan kesejahteraan seperti saat Demokrat memimpin Indonesia inilah yang menjadi alasan Demokrat harus kembali ada di Pemerintahan. SBY mengakui sepuluh tahun di luar pemerintahan tidak bisa berbuat banyak membantu kepentingan rakyat.
"Kita sampaikan rekomendasi, saran untuk presiden untuk pemerintah, sampaikan kritik kalau kebijakannya tidak tepat, tidak pro rakyat, tapi kenyataannya Demokrat tidak bisa berbuat banyak. Oleh karena itu kita berikhtiar agar 5 tahun ke depan Demokrat kembali ke pemerintahan. Caranya kita telah mengusung Bapak Prabowo Subianto," ungkapnya.
Editor : Arif Handono