Logo Network
Network

Hari Raya Nyepi di Malang Raya, Tanpa Pembakaran Ogoh Ogoh di Lapangan Rampal

Avirista Midaada
.
Kamis, 03 Maret 2022 | 12:43 WIB
Hari Raya Nyepi di Malang Raya, Tanpa Pembakaran Ogoh Ogoh di Lapangan Rampal
Usai tawur kesanga, umat Hindu bakal melanjutkan rangkaian perayaan dengan melakukan Catur Brata Penyepian yang akan dimulai pada Kamis (3/3/2022) pukul 06.00 WIB hingga Jumat (4/3/2022) pukul 05.00 WIB

MALANG, iNewsMalang.id - Tawur kesanga jelang perayaan Nyepi di Pura Luhur Dwijawarsa Gunung Buring, Lesanpuro, Kedungkandang, Kota Malang, dilaksanakan sederhana. Tidak ada upacara pembakaran ogoh-ogoh seperti tahun-tahun sebelumnya. Cara berbeda ini dilakukan karena situasi masih pandemi. Para pemuka agama Hindu di Malang tidak ingin Covid-19 meluas lagi, sehingga kegiatan yang memicu keramaian dibatalkan. 

BACA JUGA:

Simak Surat Edaran PHDI tentang Perayaan Nyepi

 Ketua Panitia Perayaan Nyepi Pura Luhur Dwijawarsa, I Wayan Mundra menerangkan, sembahyang tawur kesanga kali ini hanya dilakukan di Pura. Sementara pembakaran ogoh-ogoh yang menjadi tradisi tahunan sebelum-sebelumnya juga tidak dilaksanakan. "Biasanya pelaksanaan Tawur Kesanga ini kami laksanakan di Lapangan Rampal dilanjutkan pembakaran Ogoh-ogoh. Tetapi kali ini aktivitas peribadatan hanya di pura saja dan tidak ada pembakan Ogoh-ogoh," ujar Wayan Mundra, Rabu (2/3/2022). 

Wayan menambahkan bahwa biasanya aktivitas tawur kesangan dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh umat Hindu di Malang Raya di satu tempat. Tetapi karena adanya Covid-19, pelaksanaan ibadah awal jelang puncak perayaan Nyepi itu dilakukan sendiri-sendiri di tiap wilayah. Hal itu untuk menghindari kerumunan dan potensi penyebaran virus COVID-19.  "Jadi kali ini, Taur Kasanga dilaksanakan sendiri-sendiri. Kota Batu melaksanakan sendiri, begitu juga dengan Kabupaten Malang," katanya. 

Usai melaksanakan tawur kesanga, umat Hindu bakal melanjutkan rangkaian perayaan dengan melakukan Catur Brata Penyepian yang akan dimulai pada Kamis (3/3/2022) pukul 06.00 WIB hingga Jumat (4/3/2022) pukul 05.00 WIB. Dalam kurun waktu tersebut, umat Hindu tidak melakukan aktivitas yang berkaitan dengan keduniaan."Setelah itu aktivitas dilanjutkan dengan ngembak geni yang biasanya dilaksanakan di Candi Badut," katanya.

Terlepas dari itu, Wayan mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Terlebih saat ini kondisi pandemik Covid-19 kembali meninggi. Maka kepatuhan masyarakat menjadi kunci pencegahan penyebaran kasus yang lebih luas lagi.  "Doa kami tentu agar pandemik Covid-19 ini segera berlalu. Agar masyarakat bisa kembali normal seperti sebelumnya," tuturnya. 

Diketahui, menjelang puncak perayaan Hari Raya Nyepi sejumlah umat Hindu di Kota Malang mulai melakukan aktivitas peribadatan. Mereka tampak melakukan aktivitas peribadatan di Pura Luhur Dwijawarsa di Gunung Buring, Lesanpuro, Kedungkandang, Kota Malang.  Rangkaian Perayaan Hari Raya Nyepi diawali dengan Taur Kasanga yang hanya dilakukan terbatas oleh umat Hindu Kota Malang saja. Adanya pandemi Covid-19 membuat panitia perayaan Hari Raya Nyepi membatasi kegiatan di Pura Luhur Dwijawarsa. 

Tak ada kerumunan dan keramaian layaknya pelaksanaan proses perayaan jelang Hari Raya Raya Nyepi. Bahkan pawai ogoh-ogoh yang menjadi tradisi pun ditiadakan. Bahkan setiap orang yang beribadah di dalam pura pun tetap wajib menggunakan masker. Protokol kesehatan begitu ketat dijalankan pengelola pura yang ada di Gunung Buring, Kota Malang ini.iNews Malang
 

Editor : Arif Handono

Follow Berita iNews Malang di Google News

Bagikan Artikel Ini