JAKARTA, iNewsMalang.id – Misteri siapa Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akhirnya terjawab sudah. Bambang Susantono ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi pemimpin ibu kota baru Indonesia tersebut. Pelantikannya dilakukan pada Kamis (10/3/2022) pukul 15.00 WIB di Istana Negara, Jakarta.
Bambang Susantono bukanlah sosok baru di lingkungan birokrasi Tanah Air. Ia lahir di Yogyakarta, 4 November 1963. Bambang menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Teknik Sipil ITB pada tahun 1984. Usai lulus, ia sempat bekerja di Departemen Pekerjaan Umum. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya ke Amerika Serikat, tepatnya di Universitas California, Berkeley. Bambang berhasil memperoleh gelar master dalam bidang tata kota dan wilayah pada 1996. Gelar doktor bidang perencanaan infrastruktur diraihnya pada tahun 2000 di universitas yang sama. Sebelumnya, pada 1998, ia juga mendapatkan gelar master di bidang transportasi.
Ia dikenal sebagai pakar perencanaan infrastruktur dan transportasi di Indonesia. Tahun 2009, Bambang diangkat menjadi Wakil Menteri Perhubungan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Amanah tersebut diemban Bambang hingga masa pemerintahan SBY berakhir pada 2014. Bambang juga sempat menjadi Plt Menteri Perhubungan pada 1–20 Oktober 2014 menggantikan EE Mangindaan yang terpilih sebagai anggota DPR. Kiprah Bambang tidak hanya berkutat di dalam negeri saja, namun juga di ranah internasional. Bambang pernah menempati posisi penting di EASTS atau East Asia Society of Transportation Studies sebagai Vice President. Kini dirinya aktif sebagai anggota Board of Trustees yang berfokus di bidang perubahan lingkungan serta iklim. Sebagai akademisi dan praktisi, Bambang dipercaya sebagai dosen dan pembimbing penelitian atau tesis di Pascasarjana Teknik Universitas Indonesia. Ia juga aktif sebagai pakar dan Chairman of Executive Board pada CSID (Center for Sustainable Infrastructure Development). Fokus kajian Bambang adalah transportasi, infrastruktur, pembangunan regional dan tata ruang. Bambang pun banyak menulis buku, tentunya dalam bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah.
Editor : Arif Handono